Berita Kotim Kalteng

Bea Cukai Sampit Catat Rokok Ilegal Minol di Kotim Kalteng Rugikan Negara dan Daerah Hampir Rp 1 M

Peredaran rokok ilegal dan minuman beralkohol di Kotawaringin Timur mengakibatkan kerugian negara dan daerah, mencapai hampir Rp 1 miliar

|
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Humas Bea Cukai Sampit, Hery Purwono, saat ditemui di ruangannya, Kamis (30/10/2025). 

“Harga rokok legal bisa Rp22 ribu karena di dalamnya sudah termasuk cukai dan pajak. Sementara yang ilegal bisa jauh lebih murah. Padahal kalau beli yang ilegal, sama saja tidak ikut membangun daerah,” jelasnya.

Untuk itu, Bea Cukai Sampit mengedepankan langkah preventif dan edukatif dengan menggandeng pemerintah daerah. 

Sosialisasi dilakukan hingga ke kecamatan-kecamatan, salah satunya di wilayah Seruyan Tengah pada awal Oktober 2025.

"Kita terus turun langsung ke masyarakat untuk menjelaskan bahwa rokok ilegal merugikan banyak pihak. Harapannya, tumbuh kesadaran untuk membeli rokok legal saja,” kata Hery.

Ia juga menegaskan bahwa penerapan cukai bukan untuk menekan masyarakat, tetapi untuk mendorong pola hidup sehat. 

Baca juga: Bea Cukai Sampit Musnahkan 720.456 Batang Rokok Ilegal dan 175,22 Liter Miras, Ini Total Kerugian

Baca juga: Kantor Bea Cukai Sampit Gandeng Jasa Ekspedisi, Cegah Peredaran Rokok Ilegal Secara Online

“Kalau harga mahal, orang berpikir dua kali untuk beli. Kalau bisa malah berhenti total, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen penegakan hukum, Bea Cukai Sampit pada Februari 2025 lalu memusnahkan lebih dari 720 ribu batang rokok ilegal dan 175 liter minuman beralkohol. 

Total nilai barang mencapai Rp997 juta, dengan potensi kerugian negara sebesar Rp709 juta.

“Ini bukti bahwa peredaran rokok ilegal masih ada dan perlu kerja sama semua pihak untuk memberantasnya,” tutup Hery. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved