Berita Kotim Kalteng

5 Kali Laka di Titik Sama, Relawan Jemaras Cempaga Kotim Tambal Jalan Rusak demi Keselamatan Warga

Dalam dua bulan terakhir, sudah terjadi sedikitnya lima kali kecelakaan tunggal di titik yang sama, di Desa Jeramas, Kotim dianggap berbahaya

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
TANGKAPAN LAYAR - Aksi warga Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memperbaiki jalan rusak dengan cara swadaya menggunakan semen viral di media sosial. 

 

Ringkasan Berita:
  • Kerusakan jalan di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga Kotim sudah terjadi 5 kali kecelakaan tunggal di lokasi sama.
  • Relawan Jemaras pun akhirnya memperbaiki jalan rusak meski belum ada perhatian pemerintah untuk penanganan sampai saat ini.
  • Pihak relawan atau warga setempat sudah memperbaikin 10 lubang di 6 titik di kawasan tersebut.

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kondisi jalan lintas provinsi di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kian memprihatinkan. 

Dalam dua bulan terakhir, sudah terjadi sedikitnya lima kali kecelakaan tunggal di titik yang sama, tepatnya di sekitar RT 1, dekat SDN Jemaras, Jalan Cilik Riwut kilometer 38.

Kerusakan jalan yang berupa lubang besar dan permukaan tak rata itu disebut sangat berbahaya bagi pengendara. 

Lubang-lubang tersebut sulit terlihat dari kejauhan, terutama saat malam hari atau ketika hujan mengguyur. 

“Sudah lima kali terjadi kecelakaan di tempat itu. Semua di titik yang sama,” ungkap relawan setempat, Tommy Aldianto saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025). 

Tommy, yang juga merupakan warga Desa Jemaras sekaligus anggota Ikatan Remaja Masjid (IRM), menuturkan bahwa kecelakaan terakhir bahkan cukup parah dan membuat warga resah. 

“Korban terakhir pengendara motor. Lubangnya dari jauh tidak kelihatan, jadi langsung terpental saat lewat. Untungnya masih bisa diselamatkan,” ujarnya.

Kecelakaan demi kecelakaan yang terus terjadi akhirnya membuat warga tidak bisa tinggal diam. Mereka kemudian berinisiatif memperbaiki jalan rusak tersebut secara swadaya. 

“Kami khawatir kalau dibiarkan, bakal ada korban berikutnya. Apalagi anak-anak sekolah setiap hari lewat situ,” tutur Tommy.

Bersama komunitas IRM Jemaras, warga menambal sekitar sepuluh lubang di enam titik berbeda menggunakan semen dan bahan tambahan (aditif) agar cepat mengeras. 

"Kami tambal sekitar 10 lubang di enam titik. Bahannya dari sumbangan masyarakat dan relawan,” jelasnya.

Menurut Tommy, meski sebagian besar lubang sudah tertutup sementara, kerusakan di jalur menuju Kecamatan Cempaga masih banyak ditemukan. “Kalau di Jemaras ada sekitar tiga sampai empat titik rusak, tapi yang ke arah Cempaga jauh lebih banyak dan parah,” katanya.

Ia menyebut, kegiatan penambalan dilakukan dengan alat seadanya karena bantuan dari pemerintah belum ada. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved