Berita Kotim Kalteng

Kepala Kemenag Kotim Soroti Marak Pencurian Kotak Amal, Minta Pemerintah Perbanyak Lapangan Kerja

Kepala Kemenag Kotim menyoroti maraknya kasus pencurian kota amal di sejumlah tempat wilayah Kotim dan sudah dianggap meresahkan masyarakat

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
PENCURIAN KOTAK AMAL - Aksi pelaku mengambil kotak amal di Masjid Jumratul Aqabah, Jalan Cempaka, Kota Palangkaraya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotawaringin Timur (Kotim) Nur Widiantoro, menyoroti maraknya kasus pencurian kotak amal yang belakangan terjadi di sejumlah titik di wilayah Kotim.

Kasus terbaru terjadi di Rumah Makan (RM) Sakato, terletak di depan RSUD dr Murjani Sampit, Jalan H M Arsyad, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa (5/8/2025) sore. 

Uang dalam kotak amal di tempat tersebut dilaporkan raib digasak pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

Menanggapi kasus tersebut Nur Widiantoro mengatakan, kesulitan ekonomi masyarakat saat ini bisa menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya aksi kriminalitas, termasuk pencurian kotak amal.

"Secara penelitian ilmiah, kami memang belum pernah melakukan kajian khusus terkait maraknya pencurian kotak amal. Namun, berdasarkan laporan-laporan masyarakat yang masuk, dalam beberapa waktu terakhir ini memang terjadi peningkatan," ujarnya, Rabu (6/8/2025).

Ia menilai, persoalan ekonomi yang kian sulit, persaingan kerja yang ketat, serta minimnya lapangan pekerjaan yang layak menjadi pemicu utama terjadinya tindak kriminal. 

Meski ajaran agama secara tegas melarang pencurian, kata dia, kesadaran keagamaan belum cukup mampu menahan masyarakat untuk tidak terjerumus.

"Harus ada pendekatan yang lebih menyeluruh, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun keamanan. Kesadaran agama penting, tapi itu perlu didukung dengan kondisi ekonomi yang stabil dan peluang kerja yang memadai," ucapnya.

Nur juga menyebutkan, meski belum ada data resmi terkait jumlah kasus dari tahun ke tahun, laporan-laporan masyarakat mengenai pencurian kotak amal sempat masuk melalui KUA (Kantor Urusan Agama) di beberapa kecamatan. 

Meski demikian, menurutnya kasus tersebut tidak merata dan hanya terjadi di wilayah tertentu.

Lebih lanjut, ia berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat mengambil langkah konkret untuk menciptakan lapangan kerja yang representatif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

"Selain itu, solusi juga bisa datang dari aspek keamanan, seperti pemasangan CCTV di area publik, penguatan desain kotak amal agar tidak mudah dibobol, serta peningkatan sistem pengawasan di lingkungan tempat ibadah atau fasilitas umum lainnya," tambahnya.

Baca juga: Kemenag Kotim Apresiasi Sistem Pengamanan Kotak Amal Ciptaan Warga yang Efektif Cegah Maling

Baca juga: Nekat Curi Kotak Amal di PPM Sampit Kotim Kalteng, Pria Berseragam PBS Sawit Nyaris Diamuk Warga

Nur Widiantoro menegaskan, kombinasi antara penguatan ekonomi, peran aktif tokoh agama, serta sistem keamanan yang lebih baik akan sangat berpengaruh dalam menekan angka kriminalitas, khususnya pencurian kotak amal.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved