Berita Palangka Raya

Hampir 2 Dekade di Rehabilitasi Nyaru Menteng, Orangutan Kapuan Akhirnya Pulang ke Hutan Kalteng

Hampir dua dekade menjalani proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng bernama Kapuan akhirnya dilepaskan ke hutan Kalimantan

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
BOSF untuk Tribunkalteng.com
PELEPASAN ORANGUTAN - Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen, ikut melepaskan orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (7/11/2025). 

Ia merupakan orangutan hasil repatriasi dari Thailand bersama 47 individu lain pada tahun 2006. 

Saat tiba di Nyaru Menteng pada 22 November 2006, usianya baru sekitar 6,5 tahun dengan berat 22 kilogram.

Setelah bertahun-tahun menjalani proses rehabilitasi, Kapuan dipindahkan ke Pulau Badak Kecil, Gugusan Pulau Salat, pada 17 Mei 2022 untuk tahap akhir pelatihan sebelum benar-benar dilepasliarkan ke alam.

Kapuan dikenal tangguh dan cerdas. Ia mampu mencari pakan alami serta menunjukkan perilaku eksplorasi yang beragam. Hal ini menandakan kemampuan adaptasinya yang tinggi untuk bertahan di alam liar.

Kini, di usia 26 tahun dengan berat 31,7 kilogram, Kapuan akhirnya dinyatakan siap kembali ke hutan rimba, tempat sejatinya orangutan hidup. 

Ia menjadi orangutan hasil repatriasi ke-14 yang berhasil dilepasliarkan oleh Yayasan BOS.

Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite, menyebut Kapuan sebagai simbol ketahanan dan harapan.

“Setiap pelepasliaran selalu membawa kisah haru dan harapan. Kapuan, orangutan hasil repatriasi dari Thailand, akhirnya kembali ke alam liar setelah menanti hampir 19 tahun di pusat rehabilitasi. Ia menjadi simbol ketahanan, harapan, dan semangat hidup yang luar biasa,” ujarnya.

Jamartin menambahkan, keberhasilan ini tidak mudah dicapai karena repatriasi membutuhkan waktu panjang, komitmen tinggi, kerja keras lintas negara, serta dukungan biaya yang besar.

“Kesuksesan ini hanya mungkin terwujud berkat kolaborasi semua pihak: pemerintah, mitra konservasi, dunia usaha, dan masyarakat luas,” tambahnya.

Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Andi Muhammad Kadhafi, menjelaskan pelepasliaran kali ini merupakan yang ke-46 hasil kolaborasi dengan Yayasan BOS.

Ia menyebut, peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional menjadi momentum untuk membuktikan cinta terhadap alam melalui tindakan nyata, bukan sekadar ucapan.

Sementara itu, Kepala Balai TNBBBR Persada Agussetia Sitepu menegaskan, taman nasional adalah rumah besar bagi berbagai satwa, termasuk orangutan.

Baca juga: 191 Sarang Orang Utan di Tahura Isen Mulang Sebangau Kalteng, Tersebar Pulang Pisau-Palangka Raya

Baca juga: 346 Orangutan Kalimantan Jalani Rehabilitasi Nyaru Menteng, BOSF Ingatkan Ancaman Perdagangan Satwa

“Menjaga kelestarian hutan berarti menjaga keseimbangan kehidupan,” ujarnya.

Dengan pelepasliaran tujuh individu ini, total orangutan yang telah dikembalikan ke alam oleh Yayasan BOS sejak 2012 kini mencapai 556 individu, terdiri dari 421 individu di Kalimantan Tengah dan 135 individu di Kalimantan Timur.

Sejak 2016, lebih dari 221 individu orangutan dilepasliarkan di kawasan TNBBBR.

Langkah ini menjadi bukti bahwa konservasi bukan hanya tugas lembaga, tapi bentuk kepedulianmanusia terhadap sesama makhluk hidup.

Kini, Kapuan dan keenam temannya resmi menjadi penghuni baru rimba Bukit Raya.

 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved