Berita Palangka Raya

Program Adiwiyata 2025, Sekolah di Palangka Raya Tunjukkan Inovasi Peduli Lingkungan

Program Adiwiyata 2025 merupakan ajang tahunan yang digelar DLH Palangka Raya diikuti 19 sekolah dari SD hingga SMA, Minggu (9/11/2025).

ISTIMEWA
MENINJAU - Kepala Bidang Bina Lingkungan Hidup DLH Kota Palangka Raya, Roma Limbrawan, melihat taman vertikal dari botol bekas karya siswa di salah satu sekolah peserta Adiwiyata 2025, Jumat (7/11/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Sejumlah sekolah di Palangka Raya mulai berlomba-lomba menampilkan inovasi ramah lingkungan dalam program Adiwiyata 2025.

Dari pembuatan komposter hingga taman vertikal (vertical garden), berbagai ide kreatif diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan hijau.

Program Adiwiyata 2025 merupakan ajang tahunan yang digelar Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Palangka Raya, tahun ini diikuti 19 sekolah dari jenjang SD hingga SMA sederajat.

Baca juga: Meriahnya Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025, Cara Merawat Tradisi Dayak Tomun Kalteng

Baca juga: Tuntutan Alvaro Jordan Ditunda, Kuasa Hukum Korban Yakin JPU Beri Keadilan

Baca juga: Ancaman Bencana Banjir Meluas di Kalteng, Cek Daftar Wilayah Zona Rawan

Beberapa di antaranya yakni SDN 1 Langkai, SD Islam Darussalam, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Palangka Raya, yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun budaya peduli lingkungan.

Kepala Bidang Bina Lingkungan Hidup DLH Palangka Raya, Roma Limbrawan, mengatakan penilaian tak hanya menitikberatkan pada kebersihan, tetapi juga pada inovasi dan partisipasi seluruh warga sekolah.

“Dalam pantauan kami, banyak sekolah sudah punya inovasi seperti bank sampah sederhana, komposter, pembuatan ekoenzim, hidroponik, vertical garden, bahkan biopori. Harapannya kegiatan peduli lingkungan ini terus dilakukan setiap hari, bukan hanya saat lomba,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Komposter sendiri merupakan alat atau wadah yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos melalui proses dekomposisi alami.

Proses ini mempercepat penguraian bahan seperti sisa makanan dan daun kering, sehingga menghasilkan kompos yang kaya nutrisi untuk menyuburkan tanah.

Roma Limbrawan menambahkan, kebiasaan menjaga kebersihan dan peduli terhadap lingkungan perlu ditanamkan tidak hanya pada siswa, tetapi juga pada guru dan tenaga kependidikan.

Dengan begitu, sekolah bisa menjadi contoh nyata penerapan pola hidup bersih, sehat, dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

Program Adiwiyata 2025 merupakan inisiatif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan membentuk sekolah berbudaya lingkungan.

Melalui program ini, warga sekolah diajak mengelola sampah dengan bijak, menghemat energi, melestarikan air, hingga mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam kegiatan belajar-mengajar.

Hasil penilaian Adiwiyata tingkat Kota Palangka Raya dijadwalkan akan diumumkan pada 1 Desember 2025.

DLH berharap lebih banyak sekolah dapat meraih predikat sekolah Adiwiyata dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved