Berita Lamandau

Meriahnya Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025, Cara Merawat Tradisi Dayak Tomun Kalteng

Festival dibuka dengan ritual adat Nota Garung Pantan dan Maumpan Bukung, lalu karnaval topeng khas Dayak Tomun dari 88 desa dan komunitas seni.

Meriahnya Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025, Cara Merawat Tradisi Dayak Tomun Kalteng - Festival-Babukung-dan-Lamandau-Expo-2025-1-9-November-2025.jpg
Tribunkalteng.com
PEMBUKAAN -Wakil bupati Lamandau Apdul Hamid memukul gong, dengan resmi Festival Babukung dimulai, pada Sabtu (8/11/2025).
Meriahnya Festival Babukung dan Lamandau Expo 2025, Cara Merawat Tradisi Dayak Tomun Kalteng - Festival-Babukung-dan-Lamandau-Expo-2025-2-9-November-2025.jpg
Tribunkalteng.com
PEMBUKAAN -Wakil bupati Lamandau Apdul Hamid memukul gong, dengan resmi Festival Babukung dimulai, pada Sabtu (8/11/2025).

TRIBUNKALTENG.COM, LAMANDAU - Kabupaten Lamandau kembali menegaskan diri sebagai pusat kebudayaan sekaligus destinasi eksotis di jantung Borneo lewat penyelenggaraan Lamandau Festival 2025 yang berlangsung pada 8–14 November 2025.

Mengusung tema “Culture Meets Future”, festival ini memadukan dua kegiatan utama Festival Babukung yang menampilkan kekayaan adat Dayak Tomun dan Lamandau Expo 2025 sebagai ajang penggerak ekonomi kreatif daerah.

Festival dibuka dengan ritual adat Nota Garung Pantan dan Maumpan Bukung, diikuti karnaval topeng khas Dayak Tomun dari 88 desa dan komunitas seni. 

Baca juga: Tuntutan Alvaro Jordan Ditunda, Kuasa Hukum Korban Yakin JPU Beri Keadilan

Baca juga: Ancaman Bencana Banjir Meluas di Kalteng, Cek Daftar Wilayah Zona Rawan

Baca juga: Live SIN PO TV FC Bekasi Vs PSMS Medan, Update Poin Tim Klasemen Barat-Timur

Tradisi Babukung yang dahulu menjadi bagian dari upacara pengiring arwah leluhur kini tampil sebagai pertunjukan budaya yang sebagai orang Dayak Tomun,

"Kami ingin generasi muda melihat bahwa tradisi ini bukan peninggalan masa lalu, melainkan warisan yang hidup dan terus tumbuh," ujar Wakil Bupati Lamandau, Abdul Hamid, saat membuka festival.

Festival Babukung menjadi simbol bagaimana masyarakat Lamandau mampu menjaga akar budaya sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Bersamaan dengan pesta budaya, Lamandau Expo 2025 digelar untuk memperkuat sektor ekonomi lokal. 

Ratusan pelaku UMKM dari berbagai bidang kriya, kuliner, mode, dan pariwisata berpartisipasi dalam pameran bertema “Best Deal of the Day”.

"Lamandau Expo menjadi ruang bertemunya pelaku budaya dan pelaku usaha. Keduanya saling menguatkan budaya menjadi inspirasi, ekonomi menjadi penggerak," kata Abdul Hamid.

Pemkab Lamandau menargetkan nilai transaksi selama expo mencapai lebih dari Rp7 miliar, dengan dampak positif bagi sektor pariwisata, akomodasi, dan transportasi.

Panitia menargetkan lebih dari 100.000 pengunjung selama tujuh hari pelaksanaan, termasuk wisatawan mancanegara yang tertarik dengan wisata budaya Borneo. 

Selain pameran dan karnaval, agenda festival juga diisi workshop kreatif, lomba foto budaya, serta konser musik nasional yang menghadirkan musisi populer untuk menjembatani tradisi dan hiburan modern.

Dengan semangat “Culture Meets Future”, Lamandau Festival 2025 menegaskan bahwa kebudayaan bukan sekadar warisan, tetapi fondasi pembangunan masa depan.

"Kami ingin Lamandau dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tapi juga kematangan budayanya. Festival ini undangan bagi dunia untuk melihat bagaimana budaya Dayak Tomun beradaptasi tanpa kehilangan jiwanya," tutupnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved