Berita Palangka Raya

Banjir Mengintai Kalimantan Tengah, Kapolda Siagakan 2.850 Personel Hadapi Bencana

Kapolda Kalteng siagakan 2.850 Personel menghadapi bencana hidrometereologi di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, siklus tahunan terjadi hujan

TRIBUNKALTENG.COM/ MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN
WAWANCARA - Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan saat diwawancarai usai pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Secara serentak kesiapan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Kalteng, Palangka Raya, Rabu (5/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan siagakan 2.850 personel untuk siap menghadapi bencana hidrometereologi yang diprediksikan akhir tahun ini.
  • 2.850 personel terdiri dari berbagai unsur, mulai dari BPBD,  Basarnas, TNI, hingga relawan.
  • Hampir seluruh wilayah berpotensi banjir ketika hujan tiba, karena sudah menjadi langganan banjir.

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Puncak musim hujan akan terjadi antara November 2025 hingga Januari 2026, dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Polda Kalimantan Tengah menyiagakan ribuan personel lintas instansi menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan.

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan mengatakan, sekitar 2.850 personel dari berbagai unsur termasuk TNI, BPBD, Basarnas, dan relawan telah disiapkan untuk memperkuat kesiapsiagaan tanggap darurat di lapangan.

“Tujuannya untuk mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana, serta memastikan koordinasi dan kolaborasi antara seluruh instansi yang terlibat,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Ia menegaskan, kesiapan lintas lembaga menjadi kunci agar upaya pencegahan dan penanggulangan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga masyarakat terdampak segera mendapat bantuan yang diperlukan.

Mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sedikitnya lima wilayah di Kalimantan Tengah berpotensi mengalami banjir tahun ini. 

Jika pada tahun sebelumnya wilayah terdampak banyak terjadi di Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan, maka tahun ini potensi banjir diperkirakan bergeser ke Kabupaten Kapuas, Katingan, dan Seruyan.

“Namun demikian, kita tetap mengantisipasi kemungkinan banjir di daerah-daerah lain yang selama ini memang sering terdampak genangan air,” jelas Irjen Pol Iwan.

Perubahan pola cuaca itu dipicu meningkatnya curah hujan di sejumlah daerah. 

Sebagai langkah konkret, pemerintah daerah bersama Polda Kalteng telah menyiapkan logistik, dapur umum, dan titik evakuasi di sejumlah kawasan rawan. 

Selain itu, bantuan sosial juga sudah disiapkan di beberapa titik yang berpotensi terdampak banjir.

“Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi banjir akan kami lakukan,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPB-PK Kalteng, Alpius Patanan mengatakan, hampir seluruh wilayah di Kalimantan Tengah memiliki kerentanan terhadap banjir. 

Baca juga: BPBD Kotim Ingatkan Warga Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Kotawaringin Timur

Baca juga: Suhu Muka Laut Hangat, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Banjir Dekat DAS Besar Wilayah Kalteng

Namun potensi paling besar biasanya terjadi di daerah hulu sungai, sebelum air mengalir ke bagian tengah dan selatan.

“Daerah yang paling sering mengalami banjir antara lain Murung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, Barito Selatan, Lamandau, Seruyan bagian hulu, Kapuas bagian hulu, dan Sukamara,” ungkap Alpius.

Lebih lanjut, ia mengatakan banjir di Sukamara dan sekitarnya ini juga dipengaruhi oleh aliran sungai dari perbatasan Kalimantan Barat serta faktor pasang laut.


“Untuk wilayah selatan seperti Pulang Pisau dan Kapuas, potensi banjir biasanya terjadi akibat pasang laut yang bisa masuk hingga ke wilayah tengah sungai,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved