Berita Palangka Raya

Truk Pasir Tanpa Penutup Muatan, Pemko Palangka Raya Soroti Keselamatan Pengendara

Truk pasir tak tutup muatan membahayakan para pengendara akibat butiran pasir yang terbang dan bececeran di jalan, Senin (10/11/2025).

Arai Nisari/Tribunkalteng.com
WAWANCARA - Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini dibincangi terkait truk pasir tanpa penutup muatan yang bahayakan pengendara usai mengikuti Upacara Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Sejumlah truk pengangkut pasir terlihat masih melintas di ruas jalan dalam Kota Palangka Raya tanpa penutup muatan.

Kondisi itu menimbulkan keluhan dari warga karena butiran pasir kerap beterbangan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan lain.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini meminta para sopir dan pelaku usaha tambang pasir agar mematuhi aturan dengan menutup rapat muatan mereka saat melintas di wilayah kota.

Baca juga: 534 Koperasi Merah Putih se-Kalteng Ajukan Lahan untuk Bangun Kantor

Baca juga: Waket II DPRD Kotim Ajak Pemuda Jadikan Hari Pahlawan Momentum tuk Membangun Daerah

Baca juga: Gelar Upacara Penghormatan Hari Pahlawan Nasional, Pemkab Kobar Ziarah Makam dan Tabur Bunga

“Kalau tidak ditutup, pasir bisa berceceran di jalan dan membahayakan pengendara, apalagi sepeda motor. Ini bukan soal kecil, tapi menyangkut keselamatan,” ujarnya usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (10/11/2025).

Zaini menegaskan, pemerintah tidak menutup atau melarang kegiatan usaha tambang pasir.

Ia mengakui sektor tersebut turut berperan dalam mendukung pembangunan kota.

Namun, kegiatan ekonomi itu harus dijalankan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kebersihan lingkungan.

“Kami tidak menentang bisnis tambang pasir, karena mereka juga berkontribusi untuk pembangunan kota. Tapi pelaksanaannya harus tertib. Kota ini setiap hari dibersihkan, jadi jangan sampai truk angkut pasir membuatnya kembali kotor,” jelasnya.

Selain mengganggu kenyamanan warga, Achmad Zaini menyebut pasir yang tercecer juga bisa berdampak tersumbatnya sistem drainase, terutama saat hujan turun.

“Kalau air hujan mengalir membawa pasir ke saluran, bisa terjadi penyumbatan dan genangan. Jadi penting sekali untuk memastikan muatan tertutup rapat dan tidak bocor,” katanya.

Ia juga mengingatkan, penutupan muatan bukan hanya sekadar formalitas, tetapi bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan di jalan.

“Kadang truknya ditutup, tapi bawahnya bocor. Itu sama saja. Jadi harus benar-benar dicek agar aman,” tambahnya.

Pemerintah Kota Palangka Raya mengimbau seluruh pengemudi dan pelaku usaha tambang untuk lebih peduli terhadap dampak aktivitas angkutan pasir.

“Kita ingin aktivitas ekonomi tetap berjalan, tapi kota juga harus tetap bersih dan aman. Jadi mari sama-sama jaga,” tutup Achmad Zaini.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved