Dinas Pertanian Kobar Terjunkan 88 Petugas Periksaan Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1446 H

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025, Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terjunkan 88 petugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

Tim ini mulai bergerak sejak 9 Mei 2025 dan akan bertugas hingga proses penyembelihan selesai.

Kepala Dinas Pertanian Kobar, Kris Budi Hastuti, menjelaskan tim tersebut disebar ke seluruh kecamatan.

Baca juga: Bupati Kobar Himbau Panitia Kurban Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dan Kurangi Sampah Plastik

Baca juga: Total 147 Ekor Kurban, Diserahkan Simbolis Bupati Nurhidayah ke Pangkalan Banteng dan Arut Utara

Baca juga: Wabup Kobar Suyanto Sampaikan Apresiasi Atas Persetujuan Ranperda dan Penundaan Satu Lainnya

“Tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini bertugas menyebar di seluruh kecamatan se-Kobar. Dibentuknya tim ini untuk memberikan jaminan rasa aman dan ketenteraman batin masyarakat sebagai konsumen daging kurban,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, setiap hewan yang lulus pemeriksaan bakal diberi label khusus sebagai penanda layak konsumsi.

Langkah ini penting karena banyak hewan kurban didatangkan dari luar daerah. 

“Kami sangat ketat melakukan pengawasan karena pasokan hewan kurban berasal dari berbagai wilayah. Label khusus memudahkan masyarakat mengenali hewan yang sudah dinyatakan sehat,” tambahnya.

Pengawasan dilakukan secara mobile, baik sebelum maupun sesudah Idul Adha.

Pemeriksaan mencakup kondisi mata, mulut, hidung, serta kondisi kaki apakah pincang atau tidak.

Petugas juga memeriksa nafsu makan, perilaku, dan gerak hewan.

Kris Budi Hastuti menegaskan standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) menjadi pedoman utama. 

“Kami pastikan hewan kurban dalam keadaan ASUH sebelum disembelih, sehingga dagingnya aman dikonsumsi masyarakat,” katanya.

Selain pemeriksaan, Dinas Pertanian Kobar telah menggelar pelatihan pemotongan hewan kurban.

Kegiatan ini melibatkan panitia kurban dari tiap kecamatan. 

“Pelatihan bertujuan agar proses penyembelihan nanti sesuai syariat Islam, sekaligus menjaga kualitas daging,” jelas Kris Budi Hastuti.