Berita Kalteng

Suyuti Blak-blakkan soal Utang RSUD Doris Sylvanus Kalteng Capai Rp 120 Miliar, Janji Tuntas

Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Doris Sylvanus mencatat utang sebesar Rp 120 miliar. 

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
WAWANCARA - Plt Direktur RSUD Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul saat diwawancarai, Senin (2/6/2025). Suyuti blak-blakkan soal RSUD Doris Sylvanus yang mencatat utang sebesar Rp 120 miliar. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Doris Sylvanus mencatat utang sebesar Rp 120 miliar. 

Hal ini diduga karena belanja yang melebihi pemasukan rumah sakit sehingga terjadi defisit.

Plt Direktur RSUD Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul blak-blakkan soal utang tersebut.

Ia mengungkapkan, defisit tersebut terjadi sejak 2023-2024 atau sebelum ia menjabat.

Baca juga: 100 Hari Kerja Gubernur Kalteng, RSUD Doris Sylvanus Siap Jalankan Program Kartu Huma Betang

Bahkan, Suyuti juga tak tahu pasti apa saja belanja rumah sakit di periode tersebut.

"Salah satu alasan pergantian manajemen lama itu, karena defisit itu. Jadi saya diminta untuk menyelesaikan masalah itu," ujar Suyuti, saat ditemui TribunKalteng.com di Rujab Gubernur Kalteng, Senin (2/6/2025).

Menurut Suyuti, pengkuan awal manajemen sebelumnya, utang RSUD Doris Sylvanus hanya Rp 24 miliar. 

Kemudian, dalam perkembangannya utang terus bertambah hingga akhir tahun 2024.

Suyuti menyebut, ia mulai menjadi Plt Direktur RSUD Doris Sylvanus sejak Oktober 2024.

Pada Desember 2024, kata Suyuti, diketahui utang RSUD Doris Sylvanus mencapai Rp 87 miliar.

"Kemudian pada 31 Desember menjadi Rp 117 miliar. Masuk BPK menjadi Rp 120 miliar," ucap Suyuti.

Suyuti mengakui, utang Rp 120 miliar memberatkan RSUD Doris Sylvanus.

Bahkan, jika rumah sakit swasta secara teknis sudah bankrut.

Untuk menangani masalah utang ini, RSUD Doris Sylvanus mengalihkan beban belanja operasional ke APBD Pemprov Kalteng.

"Jadi sebelumnya listrik dibayar rumah sakit, sekarang Pemprov yang membayar. Sehingga biaya untuk listrik dipakai untuk membayar utang," jelasnya.

Lebih lanjut, Suyuti menambahkan, sejauh ini utang yang telah dibayarkan sebesar Rp 60 miliar.

Suyuti juga memastikan, stok obat di RSUD Doris Sylvanus mulai bertambah walau belum sepenuhnya lengkap. 

Meski begitu, obat untuk penyelamat nyawa sudah tersedia.

Suyuti membeberkan, faktor lain yang menyebabkan utang RSUD Doris Sylvanus membengkak, adalah karena pendapatan rumah sakit digunakan untuk pembangunan yang sebenarnya tidak dianjurkan.

Suyuti menegaskan, meski memiliki utang cukup banyak, pelayanan RSUD Doris Sylvanus tidak terganggu. 

Ia juga membantah tunggakan honor tenaga kesehatan selama 7 bulan.

"Untuk 2024 yang belum saya selesaikan tinggal bulan Oktober dan Desember. Ini tantangan yang harus kita benahi," terangnya.

Meski mengakui banyak yang mesti dibenahi, Suyuti menjanjikan permasalahan di RSUD Doris Sylvanus bisa diselesaikan pada Oktober 2026.

"Mungkin itu waktu sudah ada surplus," tukasnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved