Berita Kotim
Hotspot Meningkat di Wilayah Selatan Kotim saat Akhir Pekan, Kuat Dugaan Sengaja Dibakar
hotspot di wilayah Selatan Kotim meningkat pesat saat akhir pekan, kuat dugaan sengaja dibakar oleh oknum tak bertanggungjawab
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bumi Habaring Hurung Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) hingga kini terus berlangsung dan kian parah.
Bahkan titik panas atau Hotspot di Kotim saat puncak musim kemarau juga meningkat tiap harinya mencapai ribuan titik hingga saat ini.
Tentu kondisi tersebut menjadi sorotan orang nomor satu di wilayah Kotim Halikinnor, khususnya di wilayah selatan Kotim.
Untuk itu ia meminta musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) menggencarkan patroli di wilayah masing-masing.
"Kami akan menyurati beberapa kecamatan terkait angka hotspot yang luar biasa di wilayah mereka. Supaya ini menjadi perhatian muspika di sana," katanya, Jumat (15/9/2023).
Kepala daerah tersebut curiga kemunculan Hotspot di Kotim dalam jumlah besar di kecamatan wilayah selatan ini merupakan hasil ulah oknum yang sengaja membakar lahan.
Baca juga: Karhutla Hingga 1,5 Km Melanda Wilayah Selatan Kotim, Pemadaman Terkendala Jarak dan Sumber Air
Baca juga: Karhutla di Kotim Marak, Bupati Halikinnor Minta Pemilik Wajib Memelihara Lahan Agar Tidak Terbakar
Apalagi, dari analisa Dandim 1015/Sampit kemunculan hotspot dan kejadian karhutla ini jauh meningkat ketika akhir pekan. Sehingga, disinyalir ada oknum yang sengaja memanfaatkan libur akhir pekan untuk membakar lahan.
“Seperti yang dibilang Pak Dandim, begitu libur hotspotnya bertambah, jangan-jangan ketika masyarakat libur membakar, mumpung panas, makanya perlu patroli agar awasi,” ujarnya.
Dalam hal ini ia pun menegaskan bahwa pengawasan maupun upaya pencegahan karhutla ini tentunya tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah tingkat kabupaten.
Tapi, harus dimulai dari unsur kecamatan setempat, seperti camat, lurah, kades, RW, RT serta melibatkan personel TNI/Polri yang bertugas di wilayah tersebut.
Masyarakat juga diminta untuk turut andil dalam pengawasan dan pencegahan karhutla.

Bahkan, untuk mendorong partisipasi masyarakat Pemkab Kotim telah mengumumkan sayembara, bahwa siapa pun yang bisa melaporkan oknum pembakar lahan, diserta bukti video dan nama yang jelas, maka akan diberikan hadiah uang tunai oleh pemerintah.
“Untuk menanggulangi karhutla ini perlu kerja sama semua pihak, baik pemerintan, aparat penegak hukum, maupun masyarakat. Karena apabila karhutla itu dibiarkan terjadi dan berimbas pada kabut asap, maka dampaknya ke banyak sektor seperti kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-lain. Dan itu tentu kita semua yang merasakannya,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari BMKG Kotim melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit diketahui adanya peningkatan angka hotspot yang begitu pesat, khususnya dari Agustus lalu yakni 1.451 titik dan kemudian tanggal 1-10 September setidaknya 1.606 titik hotspot yang telah terdeteksi.
Kepala BMKG Kotim Musuhanaya melalui Prakirawan BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi menyampaikan, kemunculan hotspot dalam 2 bulan terakhir paling terkonsentrasi di wilayah selatan Kotim, kemudian tengah, dan yang paling sedikit di wilayah utara Kotim.
Antara lain pada Agustus hotspot terbanyak terdeteksi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 629 titik, Teluk Sampit 216 titik, Kota Besi 161, Baamang 127 titik, Mentawa Baru Ketapang 82 titik, dan seterusnya.
Baca juga: Kebakaran di Kotim, Rumah di Jalan Cut Mutia Sampit Ludes, Diduga Karena Bohlam Lampu Meledak
Lalu pada 10 hari pertama September, hotspot terbanyak terdeteksi di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 682 titik, Teluk Sampit 280 titik, Baamang 140, Kota Besi 126 titik, Mentawa Baru Ketapang 114 titik, dan seterusnya.
Selain itu, sehubungan dengan prakiraan puncak musim kemarau yang terjadi secara bertahap di Kotim, saat ini wilayah selatan Kotim sedang dalam masa puncak musim kemarau sehingga kewaspadaan terhadap potensi karhutla maupun kebakaran bangunan di wilayah tersebut harus ditingkatkan. (*)
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
wilayah selatan Kotim
puncak musim kemarau
akhir pekan
Hotspot di Kotim
Tribunkalteng.com
Disdik Liburkan 4 Sekolah saat Aksi Solidaritas DPRD Kotim pada 1 September 2025 |
![]() |
---|
Demo di Sampit Kalteng, Aliansi Rakyat Sipil Gelar Aksi Damai DPRD Kotim |
![]() |
---|
ABK asal Pemalang Jateng yang Hilang Akhirnya Ditemukan di Sungai Kampung Teluk Tewah Kotim |
![]() |
---|
Tren Sepeda Listrik di Kalangan Anak di Kotim Dinilai Berbahaya, Satlantas Ingatkan Orang Tua |
![]() |
---|
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.