Berita Kotim

Warga Desa Bapeang Kotim Keluhkan Sapi Masuk Kebun, Sebut Sudah Berlangsung Lama Minta Solusi

Tiga ekor sapi menginjak dan memakan tanaman cabai serta singkong yang ditanam dengan penuh perjuangan. 

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
Anto untuk TribunKalteng.com
TANGKAPAN LAYAR - Warga Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MB Ketapang), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali dibuat resah dengan keberadaan sapi-sapi yang berkeliaran bebas, Kamis (4/9/2025).  

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Warga Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali dibuat resah dengan keberadaan sapi-sapi yang berkeliaran bebas. 

Hewan ternak tersebut kerap masuk ke kebun hingga pekarangan rumah warga, merusak tanaman, bahkan meninggalkan kotoran yang menimbulkan bau tidak sedap.

Seorang warga mengaku baru saja mendapati kebunnya rusak, pada Kamis malam (4/9/2025). 

Saat itu, ia melihat tiga ekor sapi menginjak dan memakan tanaman cabai serta singkong yang ditanam dengan penuh perjuangan. 

Pemandangan tersebut membuatnya kesal karena hasil kerja kerasnya seakan sia-sia.

“Sudah dilaporkan ke RT dan pihak adat, tapi tidak pernah ada jalan keluar. Dari kecil sampai sekarang, masalahnya selalu sama,” keluh Anto, Jumat (5/9/2025). 

Baca juga: Viral Beruang Madu Muncul Bikin Geger Warga di Baamang Kotim Kalteng, Rusak Kebun Sawit

Menurut dia, sejak pukul 19.00 WIB hingga menjelang tengah malam laporan yang ia sampaikan tidak mendapat tanggapan. 

Bahkan, ketika berusaha menegur pemilik sapi, justru sering berujung pada adu mulut. 

“Harusnya mereka kasih makan hewan peliharaannya, bukan dibiarkan merusak kebun orang,” ucapnya. 

Keluhan itu rupanya bukan hanya dirasakan satu atau dua orang. Beberapa warga lain juga mengalami hal serupa. 

Mereka menyebut, hampir setiap hari harus berhadapan dengan sapi yang berkeliaran hingga ke halaman rumah. 

Tak jarang, cucian yang sudah dijemur kembali kotor karena terinjak sapi.

“Halaman rumah penuh kotoran. Bau tidak enak masuk sampai ke dalam rumah. Dari kecil saya sudah alami ini, tidak pernah ada perubahan,” ungkap seorang warga lain, yang enggan disebutkan namanya.

Situasi tersebut membuat warga semakin gelisah. 

Mereka merasa keberadaan sapi yang dibiarkan berkeliaran tidak hanya mengganggu tanaman, tetapi juga menurunkan kenyamanan lingkungan tempat tinggal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved