berita Kotim
Kasus Makanan Dikeluhkan di Sekolah Rakyat Sudah 2 Kali, Evaluasi Vendor dan Catat Siswa Alergi
Kepala Sekolah Rakyat Nikkon Bhastari membenarkan, peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi dan kini menjadi perhatian serius pihaknya
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kasus makanan diduga belum matang kembali terjadi di Sekolah Rakyat Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Sekolah Rakyat Kotim Nikkon Bhastari membenarkan, peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi dan kini menjadi perhatian serius pihak sekolah bersama vendor katering atau penyedia makanan.
“Sudah dua kali kejadian seperti ini dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Makanya kami semakin memperketat pemeriksaan agar kesalahan yang sama tidak terulang,” kata Nikkon, Selasa (28/10/2025).
Ia menjelaskan, setiap makanan yang datang kini harus melalui tahap pengecekan ketat oleh tim wali asuh, wali asrama, dan guru sebelum disajikan kepada para siswa.
Pemeriksaan dilakukan mulai dari kehangatan nasi, tingkat kematangan lauk, hingga kebersihan dan aroma makanan.
“Bahkan setelah dihidangkan, kami tetap periksa satu per satu. Kalau ada yang belum matang, langsung kami kembalikan ke vendor,” ujarnya.
Menurut Nikkon, masalah yang muncul pada kejadian terakhir berasal dari menu ikan goreng tepung.
Secara tampilan tampak matang, namun saat dibuka bagian dalamnya masih mentah dan sedikit berdarah.
“Biasanya bagian dekat tulang itu yang bermasalah. Kalau ditepungi terlihat bagus, padahal di dalamnya belum matang sempurna,” jelasnya.
Ia menegaskan, dari hasil pengecekan, makanan yang belum matang tidak terjadi pada semua porsi.
“Dari seratus porsi yang disajikan, hanya sekitar 13 sampai 20 persen yang bermasalah. Sisanya dalam kondisi layak konsumsi,” katanya.
Pihak sekolah segera menumpuk lauk yang dianggap tidak layak dan meminta vendor untuk mengganti dengan menu baru.
Vendor disebut langsung merespons cepat dengan mengirim makanan pengganti yang sudah diperbaiki.
"Kami minta diganti dengan menu yang sama tapi lebih layak dan matang sempurna. Untungnya pihak vendor tanggap,” ucapnya.
Selain persoalan kematangan makanan, Nikkon juga menyebut pihak sekolah tengah mencatat adanya banyak siswa dengan alergi terhadap bahan makanan tertentu.
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
| DPRD Kotim Dorong Penyelesaian Masalah Sapi Masuk Kebun Warga di Bapeang Lewat Musyawarah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.