BULOG Kotim Pastikan Harga Beras Tetap Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Menjelang natal dan tahun baru, Perum BULOG Kantor Cabang (KC) Kotawaringin Timur (Kotim), memastikan harga beras di pasaran tetap terkendali.

Kepala BULOG KC Kotim, Muhammad Azwar Fuad, mengatakan pihaknya terus memantau pergerakan harga di pasar agar tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

“Untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Harga Eceran Tertinggi (HET) masih di Rp 13.100 per kilogram. Sedangkan beras premium berada di kisaran Rp 15.400 per kilogram,” kata Azwar, Rabu (29/10/2025). 

Harga ini dinilai masih wajar dan stabil di sebagian besar pasar di Kotim. BULOG juga menyesuaikan pasokan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Stabilitas harga ini didukung capaian penyerapan gabah yang melampaui target 2025. Dari target 12 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP), realisasi sudah mencapai lebih dari 13 ribu ton.

“Penyerapan ini membantu menjaga stok beras, sehingga kami bisa lebih leluasa menyalurkan ke pasar dan mengatur harga,” ujar Azwar.

Selain menyerap gabah, BULOG memperbanyak distribusi beras SPHP bekerja sama dengan mitra pengecer, TNI, dan Polri. Tujuannya agar stok tersebar merata dan konsumen mudah mendapatkannya.

Program bantuan pangan gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah juga tetap berjalan. Program ini membantu menjaga daya beli sekaligus menekan inflasi.

Azwar menegaskan, semua upaya ini dilakukan agar keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen tetap terjaga. Dengan stok cukup, harga beras di pasaran bisa stabil.

Baca juga: Cadangan Beras di Kotim Tembus 8.000 Ton, Bulog Jamin Aman Hingga Tahun Depan

Baca juga: Bulog Tak Tampung Gabah Petani, Anggota DPRD Kotim Kalteng Minta Pemkab Turun Tangan

“BULOG juga terus berkoordinasi dengan pedagang pasar agar tidak ada spekulasi harga yang merugikan masyarakat,” tambahnya.

Ia berharap, masyarakat tidak khawatir soal ketersediaan dan harga beras. Semua langkah ini dilakukan agar masyarakat tetap bisa membeli beras dengan harga wajar menjelang akhir tahun.

“Kami ingin menjelang natal dan tahun baru, stok aman, harga terkendali, dan semua pihak merasa terbantu,” tutup Azwar.