Berita Kotim
Berkah Musim Hujan, Masyarakat Kotim Kalteng Gembira Berburu Jamur Bantilung
Warga Kotim tampak antusias berburu jamur Bantulung yang cuma bisa dicari pada saat musim hujan tiba, terkenal dengan rasa yang enak ketika dimasak
Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Di tengah ancaman banjir yang menghantui, musim hujan membawa berkah tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Karena di musim ini biasanya tumbuhan tergolong langka seperti Jamur Bantilung dalam Bahasa daerah, atau jamur barat akan bermunculan.
Jika sudah begitu, masyarakat akan beramai-ramai memburu jamur tersebut.
Seperti yang dilakukan satu keluarga asal Kecamatan Cempaga, Kotim, Kalteng. Dengan gembira mereka masuk ke kawasan perkebunan kelapa sawit untuk berburu Jamur Bantilung tak ubahnya berburu harta karun.
Jalan kaki berkilo-kilo meter tak terasa lelah, karena antusias ketika berburu Jamur Bantilung.
Salah seorang warga, Usnanto mengaku mendapat informasi dari kerabatnya bahwa banyak Jamur Bantilung yang tumbuh setelah hujan yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir.
Baca juga: Warga Geger Terdengar Dentuman Mobil Terbakar di Depan SPBU Jalan Km 3 Tjilik Riwut Sampit Kotim
Baca juga: Pasca Lebaran 2023, Harga Daging Ayam di Pasar Ikan Mentaya Sampit Kotim Berangsur Turun
Sehingga, ia bersama keluarganya memutuskan untuk menghabiskan libur akhir pekan untuk berburu jamur.
"Kebetulan ini musimnya jamur bantilung tumbuh, karena beberapa hari ini di daerah Kotim curah hujannya cukup tinggi. Mumpung libur jadi kami berburu jamur, dapat untuk makan keluarga saja sudah syukur," ucapnya, Sabtu (29/4/2023).
Ia menjelaskan, Jamur Bantilung atau kulat suhung seperti yang disebut masyarakat lokal merupakan jenis jamur yang menjadi favorit kebanyakan orang.
Karena cita rasanya yang lezat dan manis, bahkan serangga pun gemar dengan jamur ini.
"Kalau berburu Jamur Bantilung harus teliti, karena biasanya pada kelopak jamur yang sudah mekar terdapat larva serangga, semacam ulat begitulah," jelasnya.
Meski banyak digemari, sayangnya jamur ini merupakan jenis jamur yang sulit untuk dibudidayakan dan hanya tumbuh pada musim hujan, sehingga termasuk langka.

"Untuk menemukan jamur ini pun tidak mudah, karena tak semua tempat bisa di tumbuhi jamur ini," lanjutnya.
Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Total 8.625 Penumpang Bertolak dari Pelabuhan Sampit Kotim Rute Pulau Jawa
Baca juga: Peneliti Universitas Lambung Mangkurat Terkejut Lihat Jamur Raksasa di Kabupaten Batola
Ia menambahkan, tidak semua kawasan Kalimantan bisa ditumbuhi Jamur Bantilung. Jamur ini biasanya hanya tumbuh di daerah yang lembab, perbukitan, dan terdapat banyak gundukan tanah atau yang disebut panduku oleh masyarakat setempat.
Karena beberapa alasan di atas, maka tak heran Jamur Bantilung ini memiliki harga tidak bisa dibilang murah untuk kategori jamur. Untuk 1 kilogram Jamur Bantilung dibandrol dengan harga Rp 40 ribu-Rp 60 ribu, tergantung kualitasnya. Untuk jamur yang masih berbentuk kuncup biasanya akan lebih mahal, dibanding jamur yang sudah mekar. (*)
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.