Berita Kotim

Pasca Lebaran 2023, Harga Daging Ayam di Pasar Ikan Mentaya Sampit Kotim Berangsur Turun

Pasca Lebaran 2023, Sempat naik saat menjelang lebaran, harga daging ayam broiler di Kota Sampit, berangsur-angsur mengalami penurunan

Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Pedagang daging ayam potong di Pasar Ikan Mentaya Kota Sampit, Kotim ketika sedang menyiapkan pesanan pelanggan, Kamis (27/4/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Sempat naik saat menjelang lebaran, harga daging ayam broiler di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berangsur-angsur mengalami penurunan.

Diduga hal ini terjadi lantaran berkurangnya tingkat konsumsi masyarakat dan stabilnya pasokan ayam dari peternak.

Pantauan Tribunkalteng.com di Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit pada Kamis (27/04/2023), harga daging ayam mengalami penurunan sekira Rp 2.000 dalam 2 hari terakhir.

Seorang pedagang daging ayam, Sriyani menyebut harga daging ayam yang tinggi sempat bertahan selama 2 hari setelah lebaran, namun setelahnya berangsur normal.

“Sekarang sudah mulai turun, mendekati harga normal. Kalau hari kedua dan ketiga Lebaran masih bertahan di harga Rp 40 ribu-Rp 42 ribu, sekarang sudah Rp 38 ribu-Rp 40 ribu,” ujarnya.

Disebutkannya, untuk harga daging ayam potong normalnya dibandrol Rp 35 ribu-Rp 38 ribu per kilogram.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM di Kotim, Harga Ayam Potong & Ikan di Pasar Sampit Ikut Naik

Baca juga: Lahan Parkir Ditempati Pedagang Ikan dan Ayam Potong, Blok Khusus Disediakan Pemerintah Mubazir

Apabila bagian kaki dan kepala sudah dibersihkan biasanya lebih mahal dibanding yang masih utuh. Sementara, menjelang Hari Raya Idul Fitri lalu harga daging ayam mengalami kenaikan dikisaran Rp 40 ribu-Rp 42 ribu per kilogram.

Wanita yang akrab disapa Yani ini membenarkan kenaikan harga ini dampak dari momentum Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.

Kondisi ini biasa terjadi setiap tahun. Pasalnya, kenaikan harga ini berasal dari peternak atau pemasok, sehingga pedagang eceran seperti dirinya hanya mengikuti perkembangan harga tersebut.

Kendati begitu, menurutnya tahun ini kenaikan harga tidak terlalu signifikan dibanding tahun lalu yang bisa mencapai selisih Rp 5.000  setiap kenaikan harga, sedangkan tahun ini kenaikan hanya kisaran Rp 2.000-Rp 3.000 dibanding harga normal.

“Kenaikan harga itu karena momentum lebaran saja, kalau stok masih aman. Buktinya, setelah lebaran harga turun dan pasokan pun lancar,” ujarnya.

Pedagang daging ayam lainnya, Nana menambahkan, untuk perkembangan harga daging ayam ke depannya tidak bisa diprediksi.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Palangkaraya Stabil, Tak Pengaruh Adanya Kasus Flu Burung di Kalsel

Baca juga: Libur Lebaran 2023, 1.000 Pengunjung Penuhi Kum Kum Dalam 3 Hari, Warga Ingin Lihat Buaya 5 Meter

Karena fluktuasi harga daging ayam tergolong cepat, menginga permintaan masyarakat akan komoditi ini cukup tinggi.

“Untuk perkiraan harga kedepannya sulit, karena daging ayam ini harganya cepat naik tapi cepat juga turun,” ujarnya.

Adapun, terkait daya beli masyarakat pasca-lebaran menurutnya sudah kembali normal. Karena kemungkinan warga yang mudik sudah banyak yang kembali. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved