Berita Kotim Kalteng

Polres Kotim Gandeng Komunitas Ojol, Buruh Jaga Kamtibmas Mahaga Mentaya dan Tertib Lalu Lintas

Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain menggandeng komunitas ojol dan buruh di wilayah Kotim bersama menjaga kamtibmas program Mahaga Mentaya

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
FOTO BERSAMA - Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zukarnain bersama para ojol Kotim, Selasa (4/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Polres Kotim mengandeng komunitas ojol dan buruh di wilayah setempat untuk menjaga kamtibmas dan ketertiban lalu lintas.
  • Kapolres Kotim AKPB Resky Maulana Zulkarnain mengatakan, dengan program Mahaga Mentaya menjadi gerakan sadar warga bersama polisi menjaga keamanan daerah.
  • Pihaknya juga mendorong para komunitas ojol ini dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Dalam rangka memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Polres Kotawaringin Timur (Kotim) menginisiasi kerja sama dengan komunitas Ojek Online (Ojol) dan buruh di wilayah setempat.

Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain menjelaskan, keterlibatan komunitas ini merupakan bagian dari upaya membangun partisipasi publik dalam menjaga situasi aman dan kondusif di lingkungan masyarakat.

“Komunitas ojol dan buruh ini kami gandeng karena mereka aktif bergerak di lapangan. Mereka bisa menjadi mitra Polri dalam memberikan informasi cepat ketika terjadi gangguan kamtibmas,” ujarnya, Selasa (4/11/2025). 

Menurutnya, kolaborasi ini juga sejalan dengan program Mahaga Mentaya, yaitu gerakan kebersamaan antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah Kotim.

“Polri tidak bisa bekerja sendiri. Kami perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas seperti ojol dan buruh, agar situasi tetap aman,” tegas Resky.

Kapolres menyebut, komunitas ojol memiliki mobilitas tinggi sehingga berpotensi menjadi ‘mata dan telinga’ Polri di lapangan. 

Mereka dapat melaporkan dengan cepat apabila menemukan kejadian yang berpotensi mengganggu keamanan.

“Kenapa ojol? Karena mereka mobile, selalu berinteraksi dengan masyarakat, dan bisa langsung menyampaikan informasi penting kepada kami. Ini salah satu bentuk sinergi positif,” katanya.

Selain dalam bidang keamanan, Polres Kotim juga mendorong komunitas ojol menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. 

Sebab, katanya, sebagian besar dari mereka adalah pengguna kendaraan roda dua dan empat yang setiap hari berada di jalan.

“Mereka bisa menjadi contoh bagi pengguna jalan lain. Selain mencari nafkah, mereka juga bisa menunjukkan bahwa tertib berlalu lintas itu penting untuk keselamatan bersama,” ujar Resky.

Untuk mendukung aktivitas positif itu, Polres Kotim bersama pemerintah daerah menyiapkan Gerai Ojol dan Buruh sebagai wadah berkumpul dan berinteraksi antar komunitas.

Baca juga: Solidaritas Ojol di Palangka Raya untuk Affan Kurniawan dan Massa Aksi yang Gugur di Tugu Soekarno

Baca juga: Apes! Kurir Narkoba Asal Palangka Raya Diringkus Satresnarkoba Polres Kotim Bawa Sabu ke Eks Golden

“Gerai ini menjadi tempat mereka bertegur sapa dan bertukar informasi. Di sini juga ada bengkel bersama, peralatan kerja seperti kompresor, serta Gerai Mart yang bisa dimanfaatkan untuk usaha kecil seperti jual kopi dan makanan ringan,” jelasnya.

Resky berharap, melalui wadah tersebut, komunikasi antara Polri dan komunitas semakin terjalin erat. 

“Kegiatan ini bukan hanya menjaga kamtibmas, tetapi juga membantu menghidupkan UMKM dan memperkuat solidaritas sosial,” pungkasnya. 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved