Kotim Habaring Hurung
Penanganan Stunting Kotim, Pemkab Optimalkan Pembinaan Terhadap KPM Posyandu
Penanganan Stunting Kotim, pemkab berusaha maksimal menangani stunting sehingga diharapkan akhirnya bisa menuntaskanya.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Penanganan Stunting Kotim, Pemerintah Kabupaten berkomitmen optimal menangani stunting, sehingga hingga diharapkan tidak ada lagi di bumi habaring hurung.
Berbagai upaya pun dilakukan, salah satunya dengan melakukan pembinaan terhadap para kader pembangunan manusia (KPM) di tingkat kabupaten.
Seperti yang dilaksanakan hari ini, Senin (29/8/2022), bertempat di aula Hotel Aquarius Boutique Sampit. Bupati H Halikinnor SH MM, hadir langsung untuk membuka acara pembinaan tersebut didampingi Wakil Bupati Kotim, Irawati S.Pd.
“Kegiatan tersebut untuk pembinaan KPM, khususnya mereka yang bertugas di posyandu agar membantu pemerintah daerah untuk menangani berbagai macam hal, khususnya terkait ibu dan anak. Sehingga mereka menjadi KPM terlatih dan mumpuni,” kata Halikinnor, usai memimpin pembukaan kegiatan tersebut.
Baca juga: Kota Palangkaraya Targetkan Turunkan Stunting 14 Persen, Keluarga Beresiko Menjadi Prioritas
Baca juga: Kasus Stunting Masih Mengintai Balita di Kalteng, Cegah Dengan Atur Jarak Kehamilan
Baca juga: Tekan Peningkatan Stunting Kotim, Pemkab Kurangi 7 Desa Lokus Untuk Penanganan Stunting 2023
Kegiatan pembinaan tersebut merupakan kerja sama dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diakomodir oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala DP3AP2KB, Kepala Beppelitbangda, Kepala Dinkes, Ketua TP PKK, Tenaga Ahli P3MD dan HIMPAUDI Kotim.
Acara itu juga diisi dengan penandatanganan MoU antara semua pihak terkait, termasuk Bunda PAUD sekaligus Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor.
Tentang pengembangan anak usia dini holistik integratif yang masih sejalan dengan tujuan pembinaan, sehingga semua pihak yang terlibat dapat berkontribusi dalam penanganan stunting sesuai bidang dan tupoksi masing-masing.
“Jadi harapan kami dengan kolaborasi dan sinergitas ini kedepannya penanganan stunting bisa lebih maksimal dan penurunan angka stunting lebih cepat.
Serta, kelak tidak ada lagi anak-anak yang berstatus stunting,” jelas orang nomor satu di Kotim ini.
Mantan Sekda Kotim ini melanjutkan, sejauh ini penanganan stunting di Kotim sebenarnya sudah cukup baik. Terbukti, beberapa waktu lalu Kotim mendapat penghargaan dari pemerintah pusat terkait keberhasilan dalam penanganan stunting.
Kendati demikian, bukan berari Pemkab Kotim langsung berpuas diri, justru dengan penghargaan itu lebih memacu semangat untuk mempercepatan penekanan masalah stunting di Kotim.
Oleh sebab itu, semua OPD yang sekiranya berhubungan dengan penanganan stunting dilibatkan.
Misalnya, Dinas Pertanian yang menangani pemenuhan gizi pada ibu hamil dan bayi, seperti menyediakan sumber protein yang bisa didapat dari telur atau vitamin dari sayur-sayuran.
Kemudian, Dinas Kesehatan bisa mengambil andil dari segi kesehatan, yakni dengan memberikan obat-obatan atau suplemen anak ibu dan bayi sehat. Begitu pula, KPM yang dalam pekerjaan sehari-hari berhubungan langsung dengan masyarakat melalui posyandu dan sebagainya.
Baca juga: Tuntaskan Angka Stunting & Covid-19 di Palangkaraya, Posyandu Masyarakat Kembali Ditingkatkan
Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Pemkab Kotim Jalankan Program Dapur Sehat Pada 33 Kampung KB
Baca juga: Pembinaan KPM di Kapuas, Sosialisasi Advokasi Percepatan Penurunan Stunting
“Jadi harapan kami keaktifan KMP di posyandu bisa maksimal, sehingga dari saat ibu hamil sampai bayi lahir tetap terpantau kondisinya. Supaya gizinya cukup dan anak tidak menjadi stunting,” pungkasnya.