Berita Palangka Raya

FTBI Kalteng 2025, Penting Orang Tua Ajarkan Anak Bahasa Daerah Jaga Jati Diri dan Kekayaan Budaya

Balai Bahasa Kalteng gelar Festival Budaya Bahasa Ibu (FTBI) 2025, tujuan kegiatan ini menumbuhkan penggunaan bahasa daerah untuk anak oleh orangtua

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
MEMBUKA - Asisten III Setda Kalteng, Sunarti membuka kegiatan FTBI Kalteng 2025, Senin (3/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Balai Bahasa Kalimantan Tengah menggelar Festival Tunas Budaya Bahasa Ibu, dibuka langsung Asisten III Gubernur Sunarti, Senin (3/11/2025).
  • Festival ini bertujuan untuk menjaga bahasa daerah kepada generasi muda-muda, cinta akan bahasa daerah masing-masing.
  • Penting peran orangtua dalam penerapan bahasa daerah agar menjaga jati diri dan kekayaan budaya bangsa. 

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Balai Bahasa Kalimantan Tengah (Kalteng), berupaya menumbuhkan semangat mempertahankan bahasa daerah di tengah menurunnya minat generasi muda terhadap bahasa daerah.

Satu di antara upaya yang dilakukan Balai Bahasa Kalteng adalah dengan melaksanakan Festival Tunas Budaya Bahasa Ibu (FTBI) 2025 bertajuk "Menumbuhkan Cinta Bahasa Ibu, Menguatkan Jati Diri Kalimantan Tengah".

Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Setda Kalteng Sunarti mengatakan, kegiatan seperti FTBI mesti diapresiasi agar para peserta terus menjaga semangat pelindungan bahasa dan sastra daerah.

Ia menyebut, Bumi Tambun Bungai memiliki begitu banyak bahasa daerah, namun daya hidup bahasa daerah semakin menurun dari waktu ke waktu.

"Perlu menjadi perhatian bahwa daya hidup bahasa daerah itu semakin menurun dari waktu ke waktu. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikannya,” kata Sunarti saat membacakan sambutan Gubernur Kalteng pada pembukaan FTBI 2025, Senin (3/10/2025).

Sunarti mengajak semua pihak untuk berusaha semaksimal mungkin agar budaya di Kalteng tidak hilang begitu saja.

"Tapi terlindungi, terlestarikan, lebih kuat, dan bermanfaat," tegasnya.

Baca juga: Khawatir Bahasa Siang di Puruk Cahu Punah, Balai Bahasa di Kalteng Lakukan Upaya Revitalisasi

Baca juga: Dukung Merdeka Belajar, Pemkab Kobar Gelar Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah

Sementara itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Iwa Lukmana mengungkapkan, tidak ada bahasa daerah di Indonesia yang tidak terancam.

Karena itu, ia mengingatkan para orang tua agar mengajarkan anak-anaknya menggunakan bahasa daerah, sehingga generasi muda tetap berminat dengan bahasa daerah.

"Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari dan mengembangkan bahasa daerah merupakan realitas yang memprihatinkan," ujar Iwa Lukmana.

Padahal, kata Iwa, generasi muda memegang tongkat estafet keberlanjutan sebuah bahasa.

"Untuk itu, diperlukan upaya perlindungan bahasa daerah yang melibatkan generasi muda sebagai agen atau tunas transmisi bahasa antargenerasi," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Kalteng, Sukardi Dau mengungkapkan, FTBI 2025 akan diisi dengan eksebisi dan perlombaan sebagai ruang apresiasi terhadap generasi muda yang sudah bersungguh-sungguh menjaga bahasa daerahnya.

Sukardi membeberkan, Balai Bahasa Kalteng telah merevitalisasi 10 bahasa daerah melalui kegiatan FTBI tersebut.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved