Berita Kalteng

Kalteng Menuju Tranformasi Digital, Jaga Kearifan Lokal Lewat Aplikasi Huma Betang-QRIS Tap

Peluncuran aplikasi , bersamaan dengan pengenalaan Qris Tap oleh Bank Indonesia Kalteng dalam kegiatan Borneo Decafest, Jumat (24/10/2025).

Ahmad Supriandi/Tribunkalteng.com
MELUNCURKAN - Pemprov Kalteng meluncurkan aplikasi Huma Betang untuk pembayaran pajak kendaraan, Jumat (24/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah atau Pemprov Kalteng meluncurkan aplikasi pembayaran pajak kendaraan bermotor secara daring.


Peluncuran aplikasi itu, berbarengan dengan pengenalaan Qris Tap oleh Bank Indonesia (BI) Kalteng dalam kegiatan Borneo Digital Economy Creative Festival atau Decafest 2025 di Duta Mall Palangka Raya, Jumat (24/10/2025).


Dalam sambutannya, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran menyampaikan, digitalisasi merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi layanan publik dan memperkuat daya saing daerah.

Baca juga: Deden dan Bunga Menikah, Resepsi Digelar 25-26 Oktober 2025 Pada Rumah Betang Eka Tingang

Baca juga: Penurunan Dana Transfer 2026, Strategi Pemko Palangka Raya BLUD Layanan Kesehatan Tetap Optimal

Baca juga: Dinsos Kotim Imbau Warga Waspadai ODGJ di Lingkungan Sekitar, Segera Laporkan Jika Meresahkan


“Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Namun kita ingin memastikan kemajuan ini tetap berpijak pada nilai-nilai lokal yang kita miliki,” ujar Agustiar.


Ia menyebut, aplikasi Huma Betang menjadi simbol nyata inovasi daerah yang berpijak pada filosofi kebersamaan khas masyarakat Kalteng.


Melalui aplikasi tersebut, kata Agustiar, masyarakat kini bisa membayar pajak kendaraan bermotor secara online dengan proses yang lebih cepat, transparan, dan efisien.


“Kami berharap Huma Betang tidak hanya mempermudah pelayanan publik, tetapi juga memperkuat ekosistem digital dan meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat,” tambahnya.


Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yuliansah Andrias menjelaskan, peluncuran Qris Tap merupakan bagian dari upaya memperluas sistem pembayaran digital di Kalteng.


Yuliansah mengatakan, teknologi ini memungkinkan masyarakat bertransaksi hanya dengan menempelkan (tap) ponsel, tanpa perlu memindai kode QR.


“Qris Tap menghadirkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan bertransaksi. Inovasi ini kami harap dapat memperluas akses digital hingga ke pelosok, terutama bagi pelaku UMKM,” ungkap Yuliansah.


Yuliansah menambahkan, digitalisasi ekonomi di Kalteng terus meningkat signifikan. Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, transaksi melalui QRIS mencapai 16,5 juta kali, dengan nilai transaksi mencapai Rp2,2 triliun.


Angka itu, lanjutnya, tumbuh lebih dari 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut tak lepas dari peran UMKM di Kalteng


Yuliansah membeberkan, lebih dari 98 persen merchant QRIS di Kalteng merupakan pelaku UMKM.


Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa transformasi digital di Kalteng tumbuh dari akar ekonomi rakyat.


“UMKM menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan motor utama digitalisasi. Kami ingin memastikan mereka tidak tertinggal dalam era ekonomi digital,” kata Yuliansah.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved