Bayi di Kotim Dibanting ODGJ

Kondisi Bayi Pasca Dibanting ODGJ, Orang Tua: Anggi Tak Dioperasi Tapi Alami Gangguan Pendengaran

Anggi, seorang bayi korban dibanting ODGJ kini kondisinya berangsur pulih dan membaik usai mendapatkan perawatan di RSUD dr Doris Sylvanus.

Kondisi Bayi Pasca Dibanting ODGJ, Orang Tua: Anggi Tak Dioperasi Tapi Alami Gangguan Pendengaran - Kedua-Orang-Tua-Anggi-1-27-Oktober-2025.jpg
Arai Nisari/Tribunkalteng.com
MENDAMPINGI - Ririn dan Handi mendampingi putri mereka, Hana Putri Anggiwi, yang dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Senin (27/10/2025). Kondisi Anggi kini berangsur membaik dan tidak perlu menjalani operasi.
Kondisi Bayi Pasca Dibanting ODGJ, Orang Tua: Anggi Tak Dioperasi Tapi Alami Gangguan Pendengaran - Kedua-Orang-Tua-Anggi-2-27-Oktober-2025.jpg
Arai Nisari/Tribunkalteng.com
MENDAMPINGI - Ririn dan Handi mendampingi putri mereka, Hana Putri Anggiwi, yang dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Senin (27/10/2025). Kondisi Anggi kini berangsur membaik dan tidak perlu menjalani operasi.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Bayi berusia delapan bulan, Hana Putri Anggiwi, korban pembantingan oleh seorang pria diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Sampit, kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. 

Setelah hampir lima hari menjalani perawatan intensif di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, kondisinya berangsur membaik dan tak perlu menjalani operasi seperti dikhawatirkan sebelumnya.

Sebelumnya, Anggi sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit.

Baca juga: Makanan Tuk Siswa Sekolah Rakyat Belum Matang, Kepala Sekolah: Langsung Kami Buang

Baca juga: Tragedi Bayi Dibanting ODGJ, Anggota DPRD Kotim Sorot Penanganan dan Pengawasan Kesehatan Mental

Baca juga: Permasalahan Truk ODOL, Pemko Palangka Raya Awasi dan Berlakukan Aturan

Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya retakan dan pendarahan pada bagian kepala, sehingga dokter sempat menduga perlu dilakukan tindakan operasi. 

Namun, setelah dirujuk ke RS Doris Sylvanus pada Kamis (23/10/2025), tim medis menyatakan kondisi Anggi stabil dan tidak membutuhkan operasi.

Hal tersebut dikarenakan Anggi korban usai dibanting oleh ODGJ tidak mengalami kejang maupun kehilangan kesadaran.

Handi ayah Anggi, mengenang sebelum peristiwa itu, Anggi adalah bayi yang sangat aktif.

Ia sudah bisa merangkak dan selalu tertawa saat dipanggil namanya.

“Kalau dulu pas dipanggil ‘Anggi’, langsung nengok sambil ketawa. Sekarang kurang responsif, kata dokter memang kemungkinan pendengarannya akan terganggu karena benturan,” jelasnya lirih.

Meski dokter sudah menjelaskan kemungkinan gangguan pendengaran, keluarga memilih untuk ikhlas. 

“Yang penting anak saya sehat, bisa tumbuh normal lagi. Kalau ada sedikit kekurangan, nggak apa-apa. Yang penting dia masih bersama kami,” kata sang ayah, Handi.

Menurut keluarga, dokter memperbolehkan Anggi pulang dalam waktu dekat dengan catatan tetap menjalani kontrol secara berkala.

“Alhamdulillah, kondisinya sekarang jauh lebih baik. Nggak perlu operasi, tapi nanti harus rutin kontrol di Sampit,” tutur Ririn, ibu Anggi, saat ditemui di ruang perawatan anak RS Doris Sylvanus, Senin (27/10/2025).

Ririn menuturkan, saat pertama kali dibawa ke Palangka Raya, kondisi putrinya masih lemah, dengan kepala yang bengkak dan mata kanannya lebam. 

Kini, pembengkakan di kepala Hana sudah berkurang, dan warna lebam di matanya mulai memudar, meski di sudut kelopak mata masih terlihat memerah.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved