Kotim Habaring Hurung
Harga Beras di Kotim Merangkak Naik, Sampel Dikirim untuk Uji Laboratorium
Dari hasil inspeksi itu ditemukan adanya selisih bobot pada beras kemasan di dua swalayan, meski hanya berkisar 150 gram.
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Lonjakan harga beras di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai dirasakan masyarakat dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim turun tangan dengan mengirimkan sampel beras ke laboratorium di Palangka Raya untuk diperiksa lebih lanjut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kotim, Johny Tangkere mengatakan, langkah tersebut ditempuh agar pemerintah memiliki data valid terkait penyebab kenaikan harga sekaligus mencegah munculnya isu-isu liar di masyarakat.
“Karena di Kotim belum tersedia laboratorium khusus untuk uji kualitas beras, maka sampelnya kita kirim ke Palangka Raya. Hasil pemeriksaan ini sangat penting agar persoalan tidak hanya berdasarkan dugaan,” ujar Johny, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Update Kasus Beras Oplosan di Kalteng, Polda Kirim Sampel 5 Merek ke Mabes Polri
Sebelumnya, tim pengawas dari dinas terkait sudah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah gudang penyimpanan dan pusat perbelanjaan di Kota Sampit.
Dari hasil inspeksi itu ditemukan adanya selisih bobot pada beras kemasan di dua swalayan, meski hanya berkisar 150 gram.
Menurut Johny, selisih tersebut masih dianggap wajar dan tidak berpengaruh besar.
Namun demikian, pemerintah tetap menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kualitas beras yang beredar di pasaran.
“Kalau bobotnya secara umum sesuai, hanya ada dua swalayan yang sedikit kurang. Tapi yang lebih penting sekarang adalah memastikan kualitasnya. Itu yang sedang diuji,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah akan mengambil tindakan tegas apabila terbukti ada indikasi kecurangan, baik dari sisi kualitas maupun distribusi.
Semua kemungkinan, termasuk dugaan oplosan, saat ini masih ditelusuri.
“Kami ingin menjamin masyarakat Kotim bisa mendapatkan beras dengan mutu yang baik dan harga yang pantas. Kalau ada pihak-pihak yang bermain, tentu akan ada langkah hukum,” tegas Johny.
Pemkab Kotim Sewakan Aset Tanah dan Bangunan Menganggur agar Jadi Sumber PAD Baru |
![]() |
---|
Kabar Baik bagi Warga Kotim, Pemerintah Tak akan Naikkan PBB-P2 pada 2025 |
![]() |
---|
Tradisi Mandi Safar di Sungai Mentaya Kotim Dihidupkan Kembali, Ini Arti dan Maknanya |
![]() |
---|
Drainase Tersumbat Jadi Penyebab Banjir, Wabup Kotim Irawati Turun Pimpin Gotong Royong |
![]() |
---|
Damkar di Kotim Serba Bisa, Tangkap Ular Sanca, Evakuasi Anjing Tenggelam hingga Pohon Tumbang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.