DPRD Kotim

Warga Keluhkan Jalan Rusak di Telaga Antang, DPRD Kotim Minta Pemkab Prioritaskan Daerah Pelosok

Ruas jalan utama yang menghubungkan Telaga Antang menuju Tumbang Mangku dinilai belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
JALAN RUSAK - Ilustrasi. Satu diantara jalan rusak yang ada di ruas jalan H M Arsyad atau tepatnya di Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim dekat Mako Ditpolairud Polda Kalteng, Sabtu (23/8/2025) lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Warga di Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali menyampaikan keluhan terkait kondisi jalan yang rusak parah. 


Ruas jalan utama yang menghubungkan Telaga Antang menuju Tumbang Mangku dinilai belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, padahal menjadi jalur vital bagi warga dan angkutan hasil perkebunan.


Kondisi jalan yang masih berupa tanah latrit dan berpasir membuat kendaraan sulit melintas, terutama saat musim hujan. 

Baca juga: Maksimalkan Potensi Wisata Lokal Palangka Raya, Warga Diajak Jadi Duta Pariwisata

Baca juga: DPRD Kotim Dapil I Serap Aspirasi Warga MB Hilir, Parkir dan Drainase Jadi Keluhan Warga

Baca juga: Disdik Kalteng Bersiap Melaksanakan TKA Perdana, Minimalisir Kekhawatiran Peserta Didik


Tak jarang truk pengangkut hasil pertanian dan perkebunan terjebak di jalan berlumpur, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat pun terganggu.


Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Muhammad Ridho Ansari, mendesak pemerintah daerah agar memprioritaskan pembangunan infrastruktur di kawasan pelosok. 


Ia menilai pemerataan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih belum maksimal.


“Yang paling mendesak saat ini adalah perbaikan jalan di depan kantor Kecamatan Telaga Antang. Warga sudah lama mengeluh karena jalannya rusak berat. Kalau panas berdebu, kalau hujan becek dan licin. Masyarakat hanya ingin jalan itu diperbaiki agar aktivitas mereka tidak terhambat,” ujar Ridho Ansari, Selasa (14/10/2025). 


Ridho menjelaskan, jalur yang menghubungkan Telaga Antang dengan Sangai merupakan salah satu akses penting menuju jalan provinsi. 


Beberapa segmen sudah diperbaiki oleh pemerintah provinsi, namun masih banyak bagian yang menjadi kewenangan kabupaten dan perlu penanganan segera.


“Untuk wilayah provinsi tinggal sedikit lagi yang belum selesai. Tapi ruas jalan di bawah kewenangan kabupaten masih tertinggal, terutama di sekitar kantor kecamatan hingga Tumbang Mangkuk,” ungkapnya.


Selain itu, politisi Partai Demokrat tersebut juga menyoroti minimnya penerangan di sepanjang jalan utama Telaga Antang


Ia menilai, hal itu menambah risiko kecelakaan karena jalur tersebut juga dilalui kendaraan besar seperti truk CPO (Crude Palm Oil) dari sejumlah perusahaan perkebunan.


Menurutnya, pihak perusahaan yang setiap hari menggunakan jalan tersebut juga perlu ikut terlibat dalam upaya peningkatan infrastruktur. 


Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perusahaan dinilai dapat mempercepat proses perbaikan jalan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.


“Perusahaan harusnya juga berpartisipasi memperbaiki jalan yang mereka gunakan. Kalau dilakukan bersama, tentu hasilnya akan lebih cepat dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved