Berita Kotim
News Video, Naik Sepeda Pecah Bisa Sambil Berolahraga, Hasil Karya Murid SDN 4 Ketapang Sampit Kotim
News Video, Naik Sepeda Pecah Bisa Sambil Berolahraga, Hasil Karya Murid SDN 4 Ketapang Sampit Kotim
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - News Video, Naik Sepeda Pecah bisa sambil berolahraga, merupakan hasil karya Murid SDN 4 Ketapang Sampit Kotim.
Fungsi Ganda Sepeda Pecah Karya SDN 4 Ketapang Sampit Kotim, Mencacah Sampah Sambil Berolahraga.
Pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui nampaknya cocok untuk menggambarkan alat pencacah sampah sederhana hasil inovasi murid Sekolah Dasar Negeri atau SDN 4 Ketapang Sampit Kotim, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Karena selain digunakan mencacah sampah organik untuk bahan pembuatan pupuk kompos, mesin yang dinamakan Sepeda Pecah atau Sepeda Pencacah Sampah itu pun berguna sebagai sarana olahraga.
Baca juga: Proses Hukum Wanita Barut Naiki Padmasana di Palangkaraya, Perkaranya Naik ke Penyidikan
Baca juga: Penyelidikan Kebakaran Kantor Bawaslu Palangkaraya, Polresta Masih Menunggu Hasil Dari Labfor Polri
Baca juga: SDN 4 Ketapang Sampit Kotim, Raih Juara Tingkat Nasional Dengan Inovasi Sepeda Pecah
“Cara operasi Sepeda Pecah ini sangat menyenangkan dan cocok untuk anak-anak. Sambil mencacah sampah mereka bisa berolahraga sambil mengayuh pedal untuk menggerakan alat ini,” kata Guru Pembina Pengelolaan Lingkungan SDN 4 Ketapang, Asykuriah, Selasa (25/07/2023).
Seperti namanya, Sepeda Pecah memiliki bentuk seperti sepeda lengkap dengan pedal, sadel, dan stang. Namun, fungsinya telah dimodifikasi.
Bukannya, untuk alat transportasi tapi daya gerak yang dihasilkan dari kayuhan pedal sepeda itu berfungsi agar mesin pemotong pada tabung yang ada didepannya bisa beroperasi untuk mencacah benda-benda yang dimasukan ke dalamnya.
Alat hasil inovasi anak-anak SD ini dibuat sedemikian rupa agar aman dan tidak melukai ketika digunakan.
“Karena memang awal mula muncul ide membuat alat ini karena ada salah satu murid yang terluka saat mencacah daun untuk membuat kompos. Kemudian dibuatlah alat pencacah sampah sederhana ini yang lebih aman digunakan oleh anak-anak,” jelasnya.
Ia menambahkan, Sepeda Pecah memiliki kapasitas 5 kilogram, menggunakan sampah organik yang sudah dikeringkan. Karena jika tidak akan berat bagi anak-anak untuk menggerakkannya.
Dalam satu kali proses pencacahan sampah organik ini biasanya membutuhkan tenaga 2 orang anak SD, ada yang bertugas mengayuh sepeda dan ada yang memasukan sampah ke wadah pencacah.
Hal ini juga bisa melatih kekompakan dan kerja sama dalam diri anak-anak tersebut.
Selain, Sepeda Pecah ini SDN 4 Ketapang juga mempunyai sejumlah inovasi lain yang cukup membanggakan.
Antara lain, hand sanitizer dan minuman serbuk dari bahan bawang dayak, tumbuhan khas Kalimantan Tengah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kedepannya, sekolah yang mendapat predikat Adiwiyata nasional sejak 2015 ini komitmen untuk terus memunculkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat, bukan hanya untuk pihak sekolah tapi masyarakat pada umumnya.
| Kasus Makanan Dikeluhkan di Sekolah Rakyat Sudah 2 Kali, Evaluasi Vendor dan Catat Siswa Alergi |
|
|---|
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.