Buaya Kotim Tertangkap Nelayan
Buaya Muncul ke Kawasan Permukiman, Pemandangan Biasa Bagi Warga Mentaya Hilir Selatan
Masyarakat di Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan dengan tertangkapnya buaya 3 meter di Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS).
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT -Masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan dengan tertangkapnya buaya 3 meter di Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS).
Namun, kemunculan buaya 3 meter di Sei Ijum Raya bagi warga desa setempat bukan menjadi hal yang baru.
Camat MHS Syahrial, mengungkapkan, Bahkan, hampir sepanjang wilayah MHS dan Kecamatan Pulau Hanaut yang berada di bantaran Sungai Mentaya sering terlihat kemunculan buaya tersebut.
Bisa dikatakan, bahwa sudah sejak dulu masyarakat di wilayah itu hidup berdampingan dengan predator air tersebut.
“Memang banyak buaya di sana, bukan cuma Sei Ijum Raya, tapi hampir sepanjang MHS dan Pulau Hanaut sering muncul. Warga di sana hampir setiap hari melihat kemunculan buaya,” kata Syahrial ketika dihubungi Tribunkalteng.com via telepon, Rabu (12/07/2023).
Baca juga: Cegah Serangan Buaya, BKSDA Pos Sampit Pasang Spanduk Imbauan Waspada di Desa Sei Ijum Raya
Baca juga: Buaya Terperangkap Jaring Nelayan Mentaya Hilir Selatan, Begini BKSDA Pos Sampit Lakukan Evakuasi
Baca juga: BREAKING NEWS, Buaya 3 Meter di Kotim Tertangkap Warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan
Lanjutnya, warga yang bermukim di bantaran sungai tak jarang melihat buaya yang berenang atau berjemur dari pelataran atau dapur rumah yang menghadap ke sungai.
Tak hanya sering memunculkan diri ke permukaan sungai, pasalnya buaya juga sering naik ke daratan atau jalan desa yang berada di tepi sungai pada saat air pasang atau banjir rob. Tapi, biasanya tidak lama, karena banjir pun dengan cepat surut sesuai dengan siklus pasang-surut sungai.
Menurutnya, warga pun sudah terbiasa melihat buaya yang naik ke jalan ini. Cuma tetap diimbau untuk waspada, terutama ketika hari sudah gelap, sebab ditakutkan buaya itu tidak terlihat lalu menyerang warga yang berada di dekatnya.
“Saya sendiri pernah, ketika habis magrib dan sedang banjir rob saya mau jalan-jalan ke rumah warga, tau-tau di jalan ada buaya yang melintang. Kondisi saat itu jalanan terendam sekira 30 cm,” kisahnya.
Syahrial meneruskan, berdasarkan informasi yang ia dengar dari warga atau sesepuh di wilayah itu, dahulu memang sering terjadi kejadian buaya menyerang manusia di wilayah kecamatan itu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejadian tersebut sudah sangat jarang.
Hal ini tak lepas dari perubahan perilaku hidup warga yang sudah jarang beraktivitas ke sungai. Untuk keperluan mandi maupun MCK, sekarang warga melakukannya di rumah masing-masing atau daratan. Lanting atau jamban yang langsung ke sungai pun sudah tidak ada.
Sementara, aktivitas yang berhubungan dengan sungai biasanya hanya dilakukan oleh para nelayan, itu pun sekedar dari daratan ke perahu dan sebaliknya.
“Sudah lama tidak ada kejadian buaya menyerang manusia. Masyarakat sekarang sudah mengantisipasi, mereka tidak berani lagi turun ke sungai. Buaya yang tertangkap warga baru-baru ini juga karena tidak sengaja tersangkut jaring ikan milik warga,” lanjutnya.
Hidup di tepi sungai yang dihuni buaya, apalagi buaya tersebut diperkirakan bukan hanya satu, jelas berbahaya bagi keselamatan warga.
Walau sudah biasa dengan kemunculan buaya, sebenarnya warga pun tetap khawatir. Tak jarang warga mengaitkan kejadian hilangnya nelayan atau nelayan yang pulang telat dengan keberadaan buaya.
Petugas BKSDA Pos Sampit, Serahkan Buaya Tangkapan Warga MHS ke Lokasi SKW II Pangkalanbun |
![]() |
---|
Pasca Penangkapan Buaya Berukuran 3 Meter, Warga Sei Ijum Raya Beraktivitas Seperti Biasa |
![]() |
---|
Cegah Serangan Buaya, BKSDA Pos Sampit Pasang Spanduk Imbauan Waspada di Desa Sei Ijum Raya |
![]() |
---|
Buaya Terperangkap Jaring Nelayan Mentaya Hilir Selatan, Begini BKSDA Pos Sampit Lakukan Evakuasi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Buaya 3 Meter di Kotim Tertangkap Warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.