Berita Kotim

Jelang Idul Adha 1444 Hijriah, Lapak Dadakan Pedagang Hewan Kurban Bermunculan di Kota Sampit

Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah lapak dadakan pedagang hewan kurban banyak ditemukan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)

Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Pedagang sapi, Masrani berdiri di antara sapi-sapi miliknya yang sengaja didatangkan untuk memenuhi permintaan masyarakat akan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah lapak dadakan pedagang hewan kurban banyak ditemukan di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Momentum ini dimanfaatkan para pedagang untuk meraup keuntungan yang lebih banyak dibanding hari biasa.

Seperti yang dilakukan oleh Masrani, seorang pedagang sapi yang membuka lapak di Jalan HM Arsyad Km 2,5 Sampit.

“Pekerjaan saya memang berdagang sapi, tapi momentum Hari Raya Idul Adha ini kami memanfaatkan untuk menyediakan sapi lebih banyak lagi,” ucapnya, Sabtu (17/6/2023).

Pria asli Kotim ini mengaku, setiap tahun menyediakan sapi untuk keperluan kurban. Menurutnya bisnis ini cukup menjanjikan, apalagi minat masyarakat Kotim untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah cukup tinggi.

Baca juga: Jelang Idul Adha 1444 Hijriah, Dinas Pertanian Kotim Perketat dan Awasi Lalu Lintas Hewan Kurban

Baca juga: Hewan Kurban Sehat dari PMK Diberi Tanda Peneng, Dua Kecamatan Kotim Jadi Perhatian Distan

Pasalnya, ia membuka lapak di lokasi tersebut sudah sejak 1 bulan yang lalu dan sejak awal buka sudah banyak orang yang memesan sapi kurban kepadanya. Bahkan, pembelinya tak hanya dari Kotim tapi juga kabupaten tetangga.

“Dibanding tahun lalu, penjualan sapi kurban tahun ini ada peningkatan 100 persen bahkan lebih. Minat masyarakat Kotim untuk berkurban luar biasa,” ungkapnya.

Adapun, sapi-sapi yang ia jual adalah jenis sapi bali yang didatangkan dari Sulawesi Selatan. Sejauh ini ia telah mendatangkan sekira 300 ekor sapi yang terbagi dalam 3 trip atau 3 kali kedatangan kapal. Rencananya, masih ada 1 trip lagi yang akan datang.

Sapi yang ia jual dibandrol dengan harga mulai dari Rp 17, 5 juta hingga Rp 35 juta tergantung bobotnya. Sementara ini, hamper 90 persen sapi yang ada di lapaknya sudah dibeli untuk persiapan kurban.

“Hampir 90 persen sudah dibeli orang, tapi pengantarannya nanti mulai dari 3 hari sebelum Hari Raya, ada juga yang 2 hari, 1 hari, bahkan pada hari H baru diantar,” ucapnya.

Masrani menambahkan, sehubungan dengan bisnis yang dijalaninya ia selalu berkoordinasi dengan instansi terkait. Sesuai prosedur ia harus melengkapi perizinan untuk mendatangkan hewan dari luar daerah.

Sejauh ini tidak ada kendala dalam usahanya tersebut, menurutnya pelayanan dari pemerintah sudah berjalan dengan baik.

Sebagai pedagang dan peternak sapi ia pun menyadari pentingnya perizinan tersebut untuk menjamin setiap hewan ternak yang didatangkan bebas dari penyakit, supaya tidak menular kepada hewan ternak lokal.

Baca juga: Idul Adha 2022, Penyaluran Hewan Kurban Masjid Raya Darussalam Palangkaraya Turun, Hanya 700 Kupon

Baca juga: Curi Sapi Pakai Mobil Pikap di Tempat Berbeda di Putussibau Kalbar , 3 Terduga Pelakunya Dibekuk

“Untuk perizinan itu memang prosedurnya agak Panjang, tapi itu untuk antisipasi dan keamanan saja. Supaya jangan ada penyakit yang masuk ke Kotim. Karena kalau sampai terjadi, sapi lokal kita juga terkena imbasnya,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved