Berita Kotim Kalteng

Sosialisasi Anti-Narkoba di Kotim, Hasil Tes Urine 5 Orang Positif, di Antaranya Kades dan ASN

Ketua DPRD Kotim Rimbun menyoroti banyak kepala desa yang tak mengikuti sosialisasi anti narkoba di Kotim, bahkan di tes urine 5 orang positif

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
PERNYATAAN - Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun, menyesalkan minimnya kehadiran kepala desa pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba yang digelar di Gedung DPRD Kotim, Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ketua DPRD Kotim Rimbun menyoroti banyaknya kepala desa yang tak ikut kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba, padahal dianggap bagi pelayan publik.
  • Dari kegiatan itu pun digelar tes urine untuk peserta, terungkap ada 5 orang ternyata positif.
  • Mereka akan diarahkan ke BBNK sebagai tindaklanjut, untuk direhabilitasi.

TRIBUKALTENG.COM, SAMPIT – Kegiatan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba  digelar di Gedung DPRD Kotim, Senin (17/11/2025) lalu, minim peserta yang ikut.

Bahkan mirisnya lagi, Ketua DPRD Kotim Rimbun mengatakan, ada beberapa peserta yang hadir setelah dilakukan tes urine ternyata positif.

Dari total 168 desa yang ada di Kotim, hanya 58 kepala desa yang hadir tanpa memberikan keterangan ketidakhadiran.

“Pertama, kami sangat menyesalkan kurangnya kehadiran kepala desa tanpa ada keterangan. Dari 168 desa, hanya 58 yang datang. Padahal mereka ini ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Rimbun, Rabu (19/11/2025). 

Ia menegaskan, sosialisasi tersebut merupakan kegiatan penting karena memuat paparan langsung dari BNN Pusat, BNN Provinsi Kalteng, BNNK Kotim, hingga organisasi Gerakan Dayak Anti Narkoba (GDAN). 

Menurutnya, kondisi peredaran narkoba di Kotim sudah dalam kategori mengkhawatirkan. 

“Kita ini jurnal merah, hampir kehitam-hitaman. Makanya kami dari DPRD berinisiatif memfasilitasi kegiatan ini,” ujarnya.

Rimbun mengatakan, kegiatan sosialisasi tidak hanya berhenti di lingkup pemerintah desa dan kecamatan saja. 

Ke depan, pihaknya bersama BNN dan kepolisian akan menyasar institusi pendidikan. 

"Kami akan masuk ke universitas, sekolah-sekolah, baik tingkat SMK, SMA, maupun SMP. Ini penting untuk memberikan pemahaman sejak dini,” tegasnya.

Terkait hasil tes urine pada kegiatan tersebut, Rimbun mengaku cukup terkejut. Dari 58 kepala desa yang hadir, ada tiga di antaranya dinyatakan positif. 

“Alasannya mereka memakai itu untuk menghilangkan rasa nyeri. Tapi tetap saja, tiga kepala desa positif berdasarkan sampel yang diperiksa,” ungkapnya.

Selain kepala desa, beberapa peserta lain juga terdeteksi positif. 

"Ada dua ASN yang juga positif. Jadi total ada lima orang yang hasil tesnya positif," bebernya. 

Adapun peserta tes urine terdiri dari anggota DPRD Kotim yang hadir, para camat, lurah, kepala desa, serta staf Sekretariat DPRD. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved