Berita Palangkaraya

Momentum Sumpah Pemuda ke-94, Pemuda Kalteng Ajak Pakai Hak Memilih dan Awasi Pemilu 2024

Momentum peringatan ke-94 Sumpah Pemuda jang pemuda di Kalteng untuk mengajak para Generasi millenial untuk pakai hak pilih dan mengawasi Pemilu 2024

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Ketua PMKRI Palangkaraya, Rahel Dewi Sartika (kanan). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Momentum peringatan ke-94 Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2022, dijadikan ajang pemuda di Kalteng untuk mengajak para Generasi millenial untuk pakai hak pilih dan mengawasi proses pesta demokrasi 2024.

Hal itu bukan tanpa alasan, dari jumlah DPT terakhir saat ini 1.824.567 jiwa di Kalteng, yang dominan pada Generasi milenial yang lahir 1980-2000.

Rinciannya, usia 21-30 tahun sebanyak 436.539 jiwa, usia 31-40 tahun sebanyak 425.988 jiwa, usia 41-50 tahun sebanyak 375.156 jiwa.

Usia 51-50 tahun sebanyak 242.001 jiwa, usia 17-20 tahun sebanyak 170.830 tahun, usia 61-70 tahun sebanyak 119.289 jiwa dan usia 70 tahun keatas sebanyak 53.764 jiwa.

"Pada moment ini kami mengajak seluruh pemuda terlibat untuk memberikan hak suara," tegas Ketua PMKRI Palangkaraya, Rahel Dewi Sartika, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024 di Kalteng, Bawaslu Gandeng Media Lakukan Pengawasan

Baca juga: Optimalkan Pemilih Pemilu 2024, KPU Kobar Berharap Pendatang Lebih dari 6 Bulan Pindah Domisili

Dia mewanti-wanti pemuda agar menggunakan hati nurani dalam memilih, pasalnya pemuda identik dengan orang kritis yang tidak bisa dipengaruhi atau janji manis.

"Sebagai orang muda yang kritis kita pasti punya hati nurani jadi pilihlah orang yang dapat membangun bangsa ini," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Nadi Kodun, aktivis dari GMKI Palangkaraya, dia membeberkan peran pemuda saat pesat demokrasi sangat perlu.

Karena satu suara sangat menentukan masa depan daerah hingga negeri, oleh karena itu dia mengajak agar tak hanya menggunakan hak suara namun mengawasi terhadap praktik kecurangan saat pemilu

Baca juga: KPU Kalteng Sosialisasikan Tahapan Pemilu 2024, Diawali Pendaftaran Parpol 26 Juli Mendatan

Baca juga: KPU Kalteng Buka Pelayanan Full Time, Siap Suskeskan Tahapan Hingga Pelaksanaan Pemilu 2024

Seperti adanya politisi yang menyebarkan uang demi meraup suara, politisi yang menghalalkan cara misalnya adu domba agama atau ras suku sehingga terjadi perpecahan di masyarakat.

"Tidak saja menggunakan hak pilih tapi pemuda harus turut mengawasi jalannya proses Pemilu 2024, agar tercipta pemilu yang jujur, adil dan bersih," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved