Berita Palangka Raya

Kepala DTPHP Fokus Perkuat Pangan Lokal dan Hortikultura untuk Penyediaan Program BMG di Kalteng

Dinas TPHP Kalteng fokus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kalimantan Tengah dengan memperkuat pangan lokal dan hortikultura

Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
WAWANCARA - Kepala Dinas TPHP Kalteng, Rendy Lesmana beberapa waktu lalu. 

 

Ringkasan Berita:
  • Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kalteng mendukung dan fokus pada penyediaan tanaman atau pangan lokal untuk program Makan Bergizi Gratis (BMG).
  • Kepala DTPHT Kalteng Rendy Lesmana mengatakan, penguatan pangan ini dilakukan antar pemerintah daerah di Kalteng.
  • Penyedian pangan lokal seperti beras lokal sangat dibutuhkan pada program BMG ini.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Di tengah sorotan publik terhadap kesiapan daerah memasok kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan bahwa sektor tanaman pangan dan hortikultura terus diperkuat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan

(TPHP) Kalteng, Rendy Lesmana menegaskan, produksi beras dan komoditas lokal lainnya sudah berada pada jalur yang memadai.

Menurut Rendy, penguatan pangan dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota. 

Sejumlah wilayah juga telah disiapkan sebagai sentra komoditas tertentu, termasuk kopi, sayuran, tomat, hingga cabai.

“Kami memperkuat sektor tanaman pangan dan hortikultura, karena memang itu bagian dari tugas DTPHP. Kolaborasi kami tidak hanya dengan kabupaten dan kota,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa beberapa daerah telah menjadi lokus pengembangan hortikultura melalui berbagai program, salah satunya kampung cabai.

Upaya ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan komoditas lokal, tetapi juga menunjang kebutuhan bahan baku yang nantinya dapat mendukung program MBG.

“Jadi secara tidak langsung, penguatan di sektor hortikultura ini berkontribusi juga untuk keberlangsungan program MBG di daerah,” katanya.

Saat ditanya mengenai kontribusi program cetak sawah atau food estate dalam penyediaan beras untuk MBG, Rendy menegaskan bahwa produksi beras di Kalteng tidak diarahkan khusus untuk program tersebut.

Baca juga: Respon Anggota DPRD Kalteng 27 Murid Keracunan Massal BMG, M Ansyari: SPPG Jangan Hanya Cari Untung

Baca juga: Mempertahankan dan Lestarikan Pangan Lokal Dayak Lewat Pagelaran Budaya ‘Bakesah Lewu Itah’

“Beras untuk MBG itu beras umum, jadi kita tidak bisa menjustifikasi bahwa cetak sawah itu untuk MBG. Produksi beras ya untuk kebutuhan masyarakat,” katanya.

Rendy menjelaskan bahwa dengan jumlah penduduk sekitar 2,9 juta jiwa dan konsumsi rata-rata 80 kilogram per kapita per tahun, kebutuhan beras Kalteng berada di kisaran 250 ribu ton. 

Berdasarkan produktivitas yang ada, Kalteng dinilai mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

“Produktivitas hasil budidaya kita sudah cukup memadai. Kalteng sudah mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri tanpa terlalu bergantung dari luar daerah,” tutupnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved