Berita Palangka Raya
Siap Bersaing Jual Hasil Kebun di Pasar Global, Petani Sawit Kalteng Wajib Miliki Sertifikasi ISPO
Untuk meningkatkan daya saing di pasar global akan hasil kebun, para petani sawit di Kalteng wajib miliki sertifikasi ISPO ddan digelar pelatihan
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Ringkasan Berita:
- Dinas Perkebunan Kalteng menggelar pelatihan sertifikasi ISPO kepada pera petani sawit seluruh Kalteng, Selasa (4/11/2025).
- Petani sawit di Kalteng wajib kantongi sertifikasi ISPO untuk dapat bersaing di pasar global akan hasil kebun mereka.
- Peserta pelatihan sertifikasi ISPO ini paling banyak ikut dari Kabupaten Lamandau sekitar 70 orang.
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Para petani sawit di Kalimantan Tengah (Kalteng), didorong untuk dapat bersaing di pasar global. Satu di antaranya dengan pelatihan seritifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), yang dilaksanakan Disbun Kalteng di Palangka Raya, Selasa (4/10/2025).
Kepala Disbun Kalteng, Rizky Badjuri mengatakan, prospek perkebunan sawit bukan hanya pada perkebunan besar swasta (PBS), melainkan juga perkebunan rakyat.
Ia menyebut, ketika kebun sawit milik masyarakat sudah memiliki sertifikasi ISPO, para petani bisa menjual hasil kebunnya ke pasar nasional bahkan internasional.
"Artinya produk mereka diakui legal dan aman secara regulasi," ujar Rizky pembukaan pelatihan serifikasi ISPO.
Menurut Rizky, sertifikasi ISPO bakal membuat sawit dapat dijual dengan harga premium.
Hal itu, lanjutnya, juga akan menyejahterakan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan baru, hingga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalteng.
"Dengan ISPO, juga akan memicu tumbuhnya usaha pendukung seperti transmigrasi dan logistik lokal," ungkapnya.
Pelatihan ISPO ini akan dilaksanakan berkelanjutan di tingkat kabupaten/kota. Disbun Kalteng berharap, semakin banyak kebun sawit milik rakyat yang tersertifikasi ISPO.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Herson B Aden menuturkan, melalui pelatihan sertifikasi ISPO tersebut, Pemprov mendorong perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun ekonomi.
Sertifikasi ISPO, kata dia, merupakan fondasi penting agar perkebunan kelapa sawit rakyat di Kalteng mampu bersaing di pasar global.
Ia juga menyebut, sertifikasi ISPO bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan sekaligus strategi unggulan untuk memperkuat daya saing, meningkatkan akses pasar, serta memastikan pengelolaan perkebunan yang legal, transparan, berkelanjutan, dan berkeadilan.
“Pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas, tetapi berbuah hasil nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Herson membeberkan, sampai saat ini sebanyak 70 petani sawit di Lamandau dan Seruyan telah mengikuti program ISPO.
Baca juga: Legislator Kotim Minta PT Agrinas Beri Ruang bagi Koperasi Lokal Kelola Kebun Sawit Sitaan Negara
Baca juga: Direktur Walhi Kalteng: 200 Perusahaan Besar Swasta di Kalteng Punya Kebun sawit di Kawasan Hutan
Pemprov Kalteng menargetkan program ISPO untuk sawit rakyat di daerah lain seperti Kapuas, Pulang Pisau, dan Gunung Mas.
"Kita harapkan seluruh pelaku perkebunan di Kalteng terutama perkebunan rakyat bisa mengikuti sertifikasi ISPO. Ini langkah maju bagi perkebunan kita," tegasnya.
| Update Sidang Pembunuhan Nurmaliza, Terdakwa Alvaro Dengarkan Tuntutan Jaksa di PN Palangka Raya |
|
|---|
| Tren Akhir Tahun Penumpang Pesawat di Kalteng Turun, Transportasi Laut Justru Mulai Ramai |
|
|---|
| Cegah Pencemaran Limbah, Kafe dan Restoran di Palangka Raya, DLH Wajibkan Pasang Grease Trap |
|
|---|
| Atlet Taekwondo Kontingen Kalteng Raih Medali Perak Ajang POPNAS XVII Jakarta 2025 |
|
|---|
| Pangkalan Bun dan Muara Teweh Sempat Terendam Banjir, BPB-PK Kalteng Sebut Masih Aman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.