Berita Kotim

Istri Kepala Koperasi Dilukai Oknum Warga, Diduga Pengembalian Dana Memperjuangkan Plasma Ditolak

Jari telunjuk kanan Istri Kepala Koperasi, MS (51) putus setelah jadi korban pembacokan oleh oknum warga di Desa Durian dan sekelompok orang lainnya

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Kondisi istri SI, MS (51) yang saat ini masih dalam perawatan medis usai pembacokan oleh sekelompok oknum warga, Jumat (4/10/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, SERUYAN - Peristiwa nahas terjadi mengakibatkan jari telunjuk kanan Istri Kepala Koperasi, MS (51) putus setelah jadi korban pembacokan oleh oknum warga, Kamis (3/10/2024).

Tepatnya di Desa Durian Tunggal, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Diduga permasalahan tersebut karena terduga pelaku dan sekelompok orang lainnya, tak terima akibat ditolak dimintai ganti rugi.

Ganti rugi yang dimaksud ialah selama memperjuangkan plasma 20 persen pada kawasan tersebut.

Pertimbangan pengembalian dana Rp 95 juta sebagai dana ganti rugi, selama memperjuangan 20 persen plasma ke perusahaan dalam bentu Kegiatan Usaha Produktif (KUP) PT BJAP.

Suami korban MS berinisial SI (52), membenarkan peristiwa yang menimpa istrinya tersebut saat diwawancarai oleh Tribunkalteng.com.

“Awalnya sebelum kejadian, malamnya rumah saya didatangi oleh saudara SC dan AM yang bertamu. Mereka menanyakan adalah uang untuk ganti rugi selama memperjuangankan plasma 20 persen yang menghabiskan dana Rp 95 juta,” jelasnya.

Kedua orang tersebut berharap dana Rp 95 juta dapat diganti menggunakan program KUP, sementara KUP tersebut hanya bantuan uang yang nantinya harus dikelola oleh masyarakat untuk membangun usaha.

“Saya bilang hal tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, kemudian saya menanyakan janji ganti rugi tersebut dengan siapa, maka tagih ke orang tersebut,” pinta SI.

Hal tersebut tidak dapat dilakukan karena harus ada bukti yang disertakan dan dipertanggungjawabkan untuk mengikuti program KUP.

Suami korban mengatakan saat kedua orang tersebut kemudian pulang dan dirinya pun masih akur tak merasa ada masalah.

Sebelum kedua orang tersebut pulang, datang RM adik SI, tapi dirinya tidak tahu apa yang dibicarakan adiknya dengan SC dan AM tersebut.

Keesokan harinya, SC dan AM pun datang ke warung milik RM yang merupakan adik SI, yang mana saat itu terdapat RM.

“Berdasarkan keterangan adik saya, SC dan AM ini menanyakan keberadaan dari FD adiknya RM, namun ternyata FD sedang keluar ke Kuala Pembuang,” jelasnya.

Kemudian tak berselang lama, saudara SC ini diduga menantang RM untuk berkelahi pada lapangan kantor desa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved