Pilkada Kalteng 2024
Putusan MK Ubah Syarat Parpol Usung Cagub, PSI Kalteng Bisa Merapat Gerindra
MK memutuskan ambang batas pencalonan kepala daerah, membuat partai yang tak mendapat kursi pada Pileg 2024 memiliki peran. Ini kata PSI Kalteng.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Buntut Mahkamah Konstitusi atau MK memutuskan ambang batas pencalonan kepala daerah, membuat partai yang tak mendapat kursi pada Pileg 2024 memiliki peran lebih krusial.
Ya, jelang Pilkada Kalteng 2024 kini ada putusan dengan Nomor 60/PUU-XXII/2024 tersebut dimohonkan Partai Buruh dan Gelora.
Putusan ini membuat partai non seat alias tidak memiliki kursi di DPRD dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubenur di Pilkada Kalteng 2024.
Hal yang sama juga berlaku di Kalteng, partai yang tak mendapat kursi di DPRD Provinsi bisa berkontribusi lebih.
Satu di antaranya Partai Solidaritas Indonesia atau PSI yang memperoleh suara sebanyak 1,7 persen suara.
Sebagai provinsi yang yang memiliki daftar pemilih tetap tak sampai dua juta, perolehan suara PSI memang masih jauh dari syarat minimal pencalonan Gubernur Kalteng.
Hal tersebut mengacu pada putusan MK yang berbunyi "provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap sampai dengan 2. 000.000 (dua juta) jiwa, partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 10 persen (sepuluh persen) di provinsi tersebut".
Meski hanya 1,7 persen, dengan putusan MK ini PSI bisa jadi punya nilai tawar dan bisa berkontribusi lebih di Pilgub Kalteng.
Hal ini diakui Ketua harian PSI, Rano Rahman. Ia juga menyebut pihaknya menyambut baik putusan MK tersebut.
"Yang pasti semua partai menyambut baik termasuk PSI, putusan ini membuka peluang lebih banyak calon dan tidak terpusat di partai-partai yang sudah mapan," kata Rano, Selasa (20/8/2024).
Putusan MK ini bakal berdampak pada peta politik di Kalteng. Tak menutup kemungkinan PSI dan partai lain bisa membuat poros baru untuk mengusung calon kepala daerah sendiri.
Terkait pergerakan PSI selanjutnya, Rano mengaku belum menentukan karena masih harus menunggu arahan dari pengurus pusat.
Meski begitu, Rano menyebut, PSI berpeluang merapat ke Gerindra untuk berkoalisi mendukung bakal calon Gubernur yang sama di Kalteng.
Jika PSI berkoalisi dengan Gerindra itu sudah cukup untuk mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.
Apalagi kedua partai itu terhubung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin.
Susunan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah 20 Februari 2025, Daftar dan Kisah 13 Pasangan Kalteng |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan Sengketa Pilkada Kalteng, Praktisi Hukum Sebut Termohon dan Terkait Harus Jeli |
![]() |
---|
Ketua dan Anggota Bawaslu Kalteng Jalani Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Kode Etik |
![]() |
---|
PHPU Pilkada Lamandau, Kuasa Hukum Rizky-Hamid Bantah Kliennya Adanya Intimidasi dan Politik Uang |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan PHP Kada Kotim, Barito Utara dan Barito Selatan Dilanjutkan 22 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.