Berita Kotim

KLM Berkat Santosa Jaya Tenggelam di Ujung Pandaran Kotim, Kru Sempat Terombang-Ambing 7 Jam di Laut

Kru KLM Berkat Sentosa Jaya menceritakan hingga kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Ujung Pandaran Kotim.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com / devita maulina
Sahriadi Nahkoda Kapal saat menceritakan kronologi kapal tenggelam yang ia dan timnya alami. Kapal Layar Motor atau KLM Berkat Sentosa Jaya bermuatan 800 ton pupuk tenggelam di Perairan Ujung Pandaran Kotim.  

Untungnya, saat kondisi genting tersebut Sahriadi selaku nakhoda mampu berpikir dan bertindak cepat. Ketika mengetahui kondisi kapal yang tak terselamatkan, ia sempat menghubungi pemilik kapal untuk memberitahukan situasi mereka dan meminta pertolongan disertai dengan titik koordinat mereka berada.

Setelah berhasil meninggalkan kapal dalam kondisi selamat, ia bersama 7 rekannya hanya bisa berdiam diri di dalam Life Raft sembari menunggu bantuan datang.

Selain bantuan dari Basarnas, pihaknya berharap ada kapal lain yang melintas dan menyelamatkan mereka.

Namun, saat waktu mulai memasuki malam hari, mereka hanya bisa pasrah. Ia menduga bantuan akan datang keesokan harinya, karena situasi kala itu sudah sangat gelap.

“Kami mengira penyelamat datang besok hari, karena sudah gelap. Tapi, sekitar pukul 8 malam kami ditemukan oleh tim penyelamat, kami sangat bersyukur,” ungkapnya.

Setelah berhasil dievakuasi melalui dermaga Ujung Pandaran, kini ia bersama timnya beristirahat dan menenangkan diri di mes yang disediakan pihak agen kapal.

Ia menyampaikan kondisi ia dan timnya pada umumnya sehat, namun masih trauma dengan kejadian tersebut.

Adapun, penyebab kapal tenggelam menurutnya murni karena faktor cuaca yang kurang bagus, sehingga membuat Kapal GT 436 yang mereka tumpangi harus tenggelam di perairan Ujung Pandaran.

Selanjutnya, pria berusi 41 tahun ini mengaku siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus kapal tenggelam ini.

Selain dirinya, 7 orang lainya yang berhasil diselamatkan dari insiden tersebut adalah Arman sebagai Mualim I, A. Irmang sebagai KKM), Misrawanto sebagai Masinis II, Fikruddin sebagai Juru Mudi,  Jusriandi sebagai Juru Minyak,Mustaming dan Sahrianto sebagai Kelasi. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved