Berita Kotim
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan
seorang ibu bersama tiga anaknya dilaporkan mengalami kelaparan di sebuah barak di sekitar SMA PGRI Sampit, Jalan Jenderal Sudirman.
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Warga Kotawaringin Timur (Kotim) digegerkan oleh unggahan di media sosial yang menyebutkan ada seorang ibu bersama tiga anaknya mengalami kelaparan di sebuah barak di sekitar SMA PGRI Sampit, Jalan Jenderal Sudirman.
Dalam postingan Facebook itu digambarkan kondisi keluarga yang sangat memprihatinkan.
Disebutkan bahwa mereka sulit mendapatkan makanan, bahkan untuk kebutuhan minum hanya mengandalkan air sumur.
Foto seorang anak kecil dengan wajah disamarkan turut disertakan, sehingga membuat banyak warganet terenyuh dan langsung menyebarkan kabar tersebut.
“Min izin info, ada tetangga kurang mampu, anaknya tiga sampai menangis kelaparan, di rumah tak ada apa-apa. Mohon kalau ada yang berkenan membantu, alamatnya di barak nomor 5 dekat SMA PGRI. Namanya Bu Wiwi. Untuk minum pun kadang hanya air sumur. Terima kasih semoga ada yang tergerak membantu,” tulis akun bernama Maya Sartika dalam unggahan yang viral itu.
Baca juga: Drainase Tersumbat Jadi Penyebab Banjir, Wabup Kotim Irawati Turun Pimpin Gotong Royong
Tak menunggu lama, Dinas Sosial (Dinsos) Kotim langsung turun ke lokasi melakukan pendataan.
Kepala Dinsos Kotim, Hawianan mengatakan, pihaknya telah menyalurkan paket sembako kepada keluarga tersebut.
Wakil Bupati Kotim, Irawati juga turut hadir memberikan bantuan secara pribadi.
Sejumlah komunitas masyarakat pun ikut menyambangi keluarga itu dengan membawa donasi.
“Dari Dinsos sudah kita serahkan bantuan sembako. Ibu Wabup juga langsung datang dan memberikan bantuan dari beliau sendiri. Setelah itu ada juga komunitas yang ikut peduli,” kata Hawianan, Selasa (26/8/2025) kemarin.
Namun, dalam asesmen yang dilakukan, ditemukan bahwa keluarga tersebut tidak memiliki dokumen kependudukan.
Hal ini membuat Dinsos berkoordinasi dengan Disdukcapil Kotim untuk memastikan status mereka.
“Karena yang bersangkutan tidak memiliki KTP, maka sudah kami komunikasikan dengan Disdukcapil. Nanti akan diverifikasi lebih lanjut agar penanganannya bisa sesuai aturan,” ujarnya.
Selain itu, Dinsos juga menemukan perbedaan domisili.
Walau saat ini keluarga tersebut tinggal di Kelurahan Mentawa Baru Hulu, catatan menunjukkan bahwa mereka berasal dari Kecamatan Baamang.
Menurut Hawianan, hal ini penting dipastikan agar bantuan sosial yang diberikan bisa tepat sasaran.
“Kami perlu mengetahui dengan jelas mengapa yang bersangkutan berada di Mentawa Baru Hulu, sementara hasil penelusuran menunjukkan asalnya dari Baamang. Data ini penting untuk menentukan langkah tindak lanjut,” tegasnya.
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Muhammad Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Meninggal Dunia usai Dirawat Intensif |
![]() |
---|
Berita Populer Kotim: Damkar Serba Bisa, RDP Sengketa Lahan hingga Maling Terekam CCTV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.