Sungai Kahayan Mengering

Sungai Kahayan Palangkaraya Mengering, BMKG Ungkap Pengaruh El Nino Intensitas Hujan Berkurang

El Nino membawa dampak besar terjadinya kekeringan di Sungai Kahayan Palangkaraya, mengakibatkan Kapal Wisata Susur Sungai Terhenti beroperasi.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/Fathurahman
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya atau BMKG Palangkaraya mengungkapkan, pengaruh El Nino sebabkan air Sungai Kahayan palangkaraya mengering. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pengruh El Nino membawa dampak besar hingga Sungai Kahayan palangkaraya mengering,  mengakibatkan Kapal Wisata Susur Sungai terhenti beroperasi.

Badan Meteorologi Klimatlogi dan Geofisika Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya atau BMKG Palangkaraya mengungkapkan, pengaruh El Nino sebabkan keringnya air Sungai Kahayan palangkaraya.

Sungai Kahayan palangkaraya merupakan, sungai terbesar di Kota Cantik. Setiap hari pada saat air pasang ramai dilewati Kapal Wisata Susur Sungai.

Namun tidak di saat musim kemarau seperti ini. Lalu lintas menjadi sepi, dan kapal wisata susur sungai Kahayan tidak bisa beroperasi.

Bahkan kondisi saat ini, Kapala Wisata Susur Sungai yang ada di Dermaga Rambang terjebak di pinggiran sungai dangkal.

Baca juga: BREAKING NEWS, Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan Palangkaraya Tak Beroperasi Akibat Pendangkalan

Baca juga: Tak Ada Akses Darat, Petugas Polsek Sabangau Pakai Perahu ke Lokasi Karhutla di Palangkaraya

Baca juga: Setengah Bulan Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan Palangkaraya Tak Beroperasi, Pengusaha Merugi

Prakirawan BMKG Palangkaraya Chandra Mukti Wijaya, mengungkapkan sebagian besar wilayah Kalteng memasuki musim kemarau. Adanya Fenomea El Nino menyebabkan bekurangnya curah hujan.

"Air sungai Kahayan kering karena tidak ada hujan dibeberapa wilayah terutama kota Palangkaraya 13 hari terakhir ini bahkan suhu udara cukup tinggi atau panas jadi air sungai juga ikut mengering," katanya, Minggu (20/8/2023).

Pasalnya dampak El Nino  saat musim kemarau yakni mendukung berkurangnya intensitas curah hujan di wilayah Indonesia dan terutama kalteng sendiri, yang mana El Nino diprediksi terus berkembang menjadi moderat pada semester II 2023 ini,

Sedangkan,  potensi tingkat kebakaran hutan dan lahan pada lapisan atas permukaan diwilayah kalteng sangat tinggi.

"Sedangkan Untuk kondisi kualitas udara berdasarkan partikulat meter di wil kota palangkaraya sendiri masih dalam kategori sedang," ujarnya.

Ia juga memhimbau masyarakat dengan rendahnya intensitas hujan di beberapa wilayah di Kalteng termasuk kota Palangkaraya khususnya, perlu mewaspadai potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di kota Palangkaraya.

" Diimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun," sebutnya. (*)
 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved