Sungai Kahayan Mengering

Setengah Bulan Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan Palangkaraya Tak Beroperasi, Pengusaha Merugi

Sungai Surut Kapal Tak Berlayar. Musim kemarau yang terjadi saat ini membuat Sungai Kahayan palangkaraya mengering sehingga mengganggu angkutan sungai

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Lidia Wati
Pengelola Kapal Wisata Susur Sungai dan Keamanan Dermaga Rambang Muhammad Yusuf, saat ditemui di Dermaga Rambang, Minggu (20/8/2023). Dia menceritakan usahanya merugi akibat Sungai Kahayan palangkaraya surut sehingga kapalnya tak bisa beroperasi. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -  Memasuki puncak musim kemarau Bulan Agustus 2023, Sungai Kahayan palangkaraya mengalami pendangkalan.

Musim kemarau yang terjadi saat ini membuat Sungai Kahayan palangkaraya mengering sehingga mengganggu angkutan sungai.

Bahkan Kapal Wisata Susur Sungai Palangkaraya tidak bisa beroperasi akibat Sungai Kahayan Mengering atau surut.

Pengelola Kapal Wisata Susur Sungai dan Keamanan Dermaga Rambang Muhammad Yusuf mengatakan, sudah hampir setengah bulan kapal wisata susur sungai tak beroperasi.

Baca juga: BREAKING NEWS, Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan Palangkaraya Tak Beroperasi Akibat Pendangkalan

Baca juga: LKPP Buka Lowongan Kerja Untuk Lulusan D3, Loker Ini Dibuka Hingga 23 Agustus 2023, Simak Posisinya

Baca juga: Kebakaran Lahan di Kota Palangkaraya Sporadis, Warga Keluhkan Bau Asap,  ISPU Kategori Sedang

"Biasanya sebelum musim kemarau penghasilan dari kapal wisata susur sungai bisa mencapai Rp 1 juta sampai 2 juta dalam satu hari," ujarnya, Minggu (20/8/2023).

Namun saat ini, jangankan untuk menghasilkan uang bahkan kapalnya tu tidak bisa bergerak akibat terjebak di pinggiran Sungai Kahayan yang dangkal.

"Jadi di sini ada 5 kapal wisata susur sungai Kahayan yang ada dan semuanya tidak bisa beroperasi," ujarnya, saat ditemui di Dermaga Rambang, Jalan Riau Palangkaraya.

Ia menuturkan, sebelum musim kemarau kapal wisata susur sungai setiap harinya selalu beroperasi dengan tarif Rp 25 ribu perorang.

"Jadi selama setengah bulan ini semenjak kapal wisata susur sungai tidak bisa jalan kita tidak ada penghasilan dari kapal," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, walaupun ada beberapa kapal yang tampak tidak tertambat dan berada di air tetap saja tidak bisa jalan karena terhalang oleh pasir.

Kondisi Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan  dan kapal lainnya terjebak di pinggiran Sungai Kahayan Palangkaraya yang dangkal di Dermaga Rambang Palangkaraya, Minggu (20/8/2023).
Kondisi Kapal Wisata Susur Sungai Kahayan  dan kapal lainnya terjebak di pinggiran Sungai Kahayan Palangkaraya yang dangkal di Dermaga Rambang Palangkaraya, Minggu (20/8/2023). (Tribunkalteng.com / Lidia Wati)

"Jika kapal tersebut kelihatan berada di atas air, karena yang lainnya kan berada memang di atas tanah dan tidak ada air, namun tetap saja kapal itu tidak bisa jalan karena ada pasir dibawah, jika dipaksa maka roda nya akan patah," katanya.

Yusuf juga mengatakan, sebelum kemarau semua kapal yang berjumlah 5 tersebut selalu beroperasi dengan penghasilan lumayan.

"Untuk pengunjung tetap rame karena mereka hanya menikmati kuliner yang ada di sini hanya saja kapal yang tidak bisa beroperasi," sebutnya.

Ia juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, karena kapal yang tak bisa beroperasi sehingga penghasilan masyarakat yang mengelola juga mengalami penurunan. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved