Hormat Bendera Saat Karhutla
Kisah Hormat Bendera di Lahan Karhutla, Anak-anak Sudah Berupaya Memadamkan Tapi Gagal
Kebakaran lahan memang sedang kerap terjadi di Palangkaraya dan daerah-daerah lain di Kalimantan Tengah (Kalteng)
Penulis: Pangkan B | Editor: Dwi Sudarlan
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Kamis, 17 Agustus 2023, di kala banyak orang mengikuti upacara atau lomba-lomba untuk memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI (Republik Indonesia), sejumlah anggota tim pemadam kebakaran justru sigap bergerak ke Jalan G Obos 23 Palangkaraya.
Laju armada pemadam yang mereka naiki menuju Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Sholihin yang berada di kawasan tersebut.
Beberapa menit sebelumnya, tim pemadam kebakaran menerima laporan ada kebakaran lahan di dekat Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Sholihin.
Kebakaran lahan memang sedang kerap terjadi di Palangkaraya dan daerah-daerah lain di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baca juga: Viral di Medsos Aksi Damkar Hormat Bendera di Tengah Serangan Karhutla di Palangkaraya
Baca juga: Pemprov Kalteng Gelontor Rp 83 M Penanganan Karhutla, 803,59 Hektare Lahan Terbakar Hingga saat Ini
Baca juga: Terjadi Peningkatan 6 Kali Lipat Juli Hingga Agustus 2023, Disdamkarmat Kotim Tangani 56 Karhutla
Musim kemarau yang kabarnya diperpara oleh dampak El Nino membuat lahan-lahan bersemak bahkan hutan mudah terbakar.
Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) pada Juli-Agustus 2023 ini seakan menjadi rutinitas keseharian.
Tiap hari ada laporan yang masuk ke tim Pemadam Kebakaran BPBD atau kelompok-kelompok relawan kemanusiaan.
Seperti yang terjadi di lahan di samping Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Sholihin di hari peringatan HUT Kemerdekaan RI tersebut.
Api mendadak berkobar di lahan dan sulit dipadamkam oleh penghuni dan pengelola panti asuhan.
Siraman air atau memukul-mukul semak agar api padam tidak juga berhasil.
Si jago merah terus saja membakar semak-semak di lahan itu.
"Kami dan anak-anak sudah berupaya berupaya memadamkan. Tetapi tidak berhasil, api terus berkobar," kata Ketua Yayasan Nurul Sholihin, Siti Nursiyati.

Dia mengaku sangat panik dan khawatir bila api kian membesar dan merambat ke bangunan panti asuhan dan ponpes.
Karena itu pula, tim pemadam kebakaran dihubungi, meminta bantuan agar api tidak meluas.
Tak perlu waktu lama setelah tim pemadam kebakaran datang dan langsung berjibaku, api dapat dikuasai lalu perlahan padam.
Menariknya, setelah upaya memadamkan api berhasil, tim pemadam kebakaran itu menancapkan kayu yang di ujungnya sudah dipasangi Bendera Merah Putih.
Dengan penuh khidmat, mereka pun melakukan penghormatan kepada simbol negara itu di tengah lahan semak belukar yang masih mengepulkan api.
"Sekira 3 menit kami melakukan penghormatan Bendera Merah Putih di lokasi, karena kami tidak bisa mengikuti upacara HUT Kemerdekaan karena harus standby dan bertugas memadamkan api," kata Ketua Regu Pemadam Kebakaran Dinas Kehutanan Kalteng, Fauzi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.