Hormat Bendera Saat Karhutla
Rumah Oksigen Didirikan di Seluruh Kalteng Apabila Kondisi Karhutla dan Kabut Asap Semakin Parah
Pemerintah Provinsi Kalteng, berencana mendirikan rumah oksigen di seluruh kabupaten kota, jika kemungkinan terburuk karhutla dan kabut asap parah
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Pemerintah Provinsi Kalteng, berencana mendirikan rumah oksigen di seluruh kabupaten kota, apabila kabut asap terjadi dampak dari Karhutla di Kalteng.
Sebab berdasarkan prediksi BMKG Palangkaraya puncak musim kemarau terjadi di Agustus hingga September 2023 mendatang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPB-PK Kalteng Alpius Patanan mengatakan, rencana itu apabila karhutla terus saja terjadi dan kabut asap sudah mengakhawatirkan.
"Jadi nanti kita akan melakukan rapat koordinasi terkait rumah oksigen yang sesuai dari arahan BPB-PK Provinsi Kalteng walaupun sampai saat ini kami masih berusaha untuk bertahan dan melihat kondisi udara," katanya pada Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: Terjadi Peningkatan 6 Kali Lipat Juli Hingga Agustus 2023, Disdamkarmat Kotim Tangani 56 Karhutla
Baca juga: Pemprov Kalteng Gelontor Rp 83 M Penanganan Karhutla, 803,59 Hektare Lahan Terbakar Hingga saat Ini
Baca juga: Viral di Medsos Aksi Damkar Hormat Bendera di Tengah Serangan Karhutla di Palangkaraya
Ia menyampaikan, jika terjadi perburukan situasi maka pemerintah akan menyiapkan rumah-rumah oksigen.
"Namun saat ini kita tetap berjuang dalam penanganan agar kemudian jangan sampai itu terjadi perburukan situasi," ucapnya.
Ia menuturkan, untuk rencana rumah oksigen tersebut memang direncanakan untuk kabupaten di seluruh Kalimantan Tengah jika ada perubahan kondisi cuaca.
Walaupun hingga saat ini di kualitas udara di Palangkaraya sebagai ibukota provinsi maih dalam kondis kategori sedang.
"Untuk jadi untuk kota Palangkaraya saat ini kita sedang berada di dalam kondisi udara yang sedang," sebutnya.

Ia mengungkapkan, untuk rumah oksigen sendiri di maksimalkan fasilitas yang sudah ada, untuk oksigen akan didukung dari rumah sakit setempat. Anggaran khususnya tidak ada, karena mengoptimalkan fasilitas yg sudah ada tersedia.
"Rumah oksigen itu akan diaktifkan dari faskes yang ada jika diperlukan, jadi semacam rencana kontijensi untuk menangani jika kabut asap terjadi," tutupnya.
Baca juga: Karhutla di Palangkaraya Meluas Saat Musim Kemarau di Kalteng, Luas Lahan Terbakar 61,33 Hektare
Saat Pemerintah Provinsi Kalteng semakin gencar menanggulangi kejadian ini. Seluruh SOPD bekerjasama dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, sosialisasi akan larangan membakar sampah dan memperhatikan lahan masing-masing telah giat dilaksanakan.
Tim Pemadam Api dikerahkan dengan peralatan lengkap dan tim pengintai pelaku pembakaran pun telah diturunkan.
Sementara itu Plt BPBD Palangkaraya Emi Abriyani menjelaskan, pihaknya akan siap mendirikan rumah oksigen di sejumlah titik untuk membantu warga yang terdampak karhutla dan kabut asap. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.