Viral Tim Damkar Hormat Bendera di Lahan Terbakar, Dilakukan Spontan karena Tak Sempat Ikut Upacara

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Viral di medsos sekelompok pemadam kebakaran melakukan penhormatan Bendera Merah Putih di lahan yang mengepulkan asap usai terbakar.

Asap itu keluar dari semak dan ranting yang terbakar di lahan di kawasan Jalan G Obos 23, Palangkaraya.

Kebakaran lahar dan hutan (Karhutla) saat ini memang menjadi momok bagi warga Palangkaraya.

Nyaris tiap hari bahkan sering lebih dari satu lokasi terjadi Karhutla akibat musim kemarau.

Baca juga: Kisah Hormat Bendera di Lahan Karhutla, "Anak-anak Sudah Berupaya Memadamkan Tapi Gagal"

Baca juga: Viral di Medsos Aksi Damkar Hormat Bendera di Tengah Serangan Karhutla di Palangkaraya

Baca juga: Rumah Oksigen Didirikan di Seluruh Kalteng Apabila Kondisi Karhutla dan Kabut Asap Semakin Parah

Tim pemadam kebakaran pun selalu standby 24 jam dan langsung bergerak menuju lokasi Karhutla untuk memadamkan, tidak peduli pagi, siang dan malam.

Bahkan, ketika bangsa ini merayakan HUT kemerdekaan ke-78, terjadi Karhutla di beberapa lokasi di Palangkaraya.

Satu di antaranya adalah kawasan Jalan G Obos 23.

Api mendadak berkobar di lahan dekat Panti Asuhan dan Ponpes Nurul Sholihin.

Mendapat laporan, Tim Pemadan Kebakaran dari BPBD Palangkaraya dan Dinas Kehutanan Kalteng langsung menuju lokasi.

Sesampai di sana, api masih berkobar. Upaya pengelola dan penghuni panti asuhan tidak mampu menjinakkan si jago merah.

Sempat berjibaku, akhirnya api bisa ditaklukkan tim pemadam kebakaran hingga menyisakan asap yang membubung disapu angin.

Di saat itu, tim pemadam yang terpaksa tidak bisa mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan, berinisiatif menggelar sendiri di lahan yang baru saja diamuk api.

Bendera Merah Putih ukuran sedang mereka ikatkan di kayu lalu ditancakan ke tanah.

Para anggota pemadam kebakaran itu dengan khidmat memberi penghormatan kepada sang Saka Merah Putih sebagai wujud syukur atas kemerdekaan dan kecintaan terhadap negara. 

Komandan Regu Pemadan Kebakaran BPBD Palangkaraya, Cristian Tito, aksi murni dilakukan secara spontanitas karena mereka tidak bisa mengikuti upacara di kantor.