Berita Palangkaraya

Diselimuti Kabut, Plt BPB-PK Kalteng: 2 Helikopter Water Bombing Stanby di Kotim Hingga Kondisi Aman

Helikopter Water Bombing untuk membantu penanganan penanggulangan Karhutla di Kalteng dari BNPB pusat bakal stanby di Kotim hingga kondisi aman

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
BPBD Kota Palangkaraya untuk Tribunkalteng.com
Petugas pemadam kebakaran berjibaku barusaha memadamkan api kebakaran lahan di Buluh Merindu, Palangkaraya, beberapa lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Penambahan Helikopter Water Bombing untuk membantu penanganan penanggulangan Karhutla di Kalteng dari BNPB pusat dirasa sangat membantu pemadaman di wilayah yang sulit dipadamkan, seperti di Kotawaringin Timur (Kotim).

Helikopter Water Bombing akan stanby berada di Bumi Habaring Hurung tersebut hingga kondisi aman dan kondusif, lantaran wilayah itu mulai diselimuti kabut asap beberapa hari lalu.

Plt Kepala BPB-PK Kalteng Ahmad Thoyib mengatakan, pihaknya memaksimalkan dua helikopter reposisi ke Sampit untuk memaksimalkan pemadaman yang ada di Sampit.

"Untuk helikopter yang standby di Sampit tentu dengan melihat kondisi cuaca juga dan sudah memasuki musim hujan dan sudah aman," ujarnya

Hal tersebut agar penanganan Karhutla di Kotim bisa teratasi dan jangan sampai terjadi lagi kabut asap di Kotim termasuk ibu kotanya Sampit.

Baca juga: Personel Karhutla Terjebak dan Terkepung Asap Tebal Padamkan Api di Jalan Karya Hapakat Palangkaraya

Baca juga: Update Karhutla di Kalteng Hingga 15 Agustus 2023, Hotspot dan Lahan Terbakar Terus Bertambah

"Sasaran dari helikopter yang ada jadi Helikopter Water Bombing terakhir yang datang itukan satu jenis helikopter itu kapasitasnya cukup besar, dan akan di tugaskan untuk wilayah barat," sebutnya, Sabtu (19/8/2023).

Ia menyampaikan, Helikopter Water Bombing yang datang kemarin kurang lebih sekitar kampung menampung 4.000 liter air.

"Memang penempatannya adalah kita rencananya standby di Sampit Kotim untuk mengcover wilayah samping dan sekitarnya seperti Seruyan," sebutnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya bersama seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan seperti teman-teman dari TNI Polri juga bersinergi melaksanakan penanganan di lapangan.

Petugas BPBD Kotim berjibaku siang maupun malam untuk memadamkan karhutla yang kian marak di Kotim.
Petugas BPBD Kotim berjibaku siang maupun malam untuk memadamkan karhutla yang kian marak di Kotim. (IST BPBD Kotim)

"Jadi kita meminta bantuan melakukan Helikopter Water Bombing ini di lokasi yang tidak dapat menjangkau tersebut seperti Kotim," katanya.

Pihaknya juga juga meminta BNPB untuk mengirimkan helikopter patroli dan water bombing.

"Untuk Sampit kemarin itu ada terjadi sekitar 6 titik ya satu hari itu 6 titip api sehingga memang teman-teman satgas darat di lapangan itu agak kewalahan," sebutnya.

Baca juga: Karhutla di Kalteng, 1.647 Hotspot dan Lahan Terbakar 1264,50 Hektare Selama Januari Hingga Juli

Baca juga: Karhutla di Palangkaraya, Emi Abriyani: Selama Mei Ada 9 Kasus Kebakaran, Diduga Sengaja Dibakar

Lanjutnya, karena pihaknya terkendala juga di kebetulan di Palangkaraya juga banyak kejadian kemarin sehingga dengan keterbatasan jumlah helikopter itu.

Pihaknya hanya sempat melakukan delapan kali water bombing di Sampit sehingga sampai malam mereka masih penanganan kemarin.

"Kita berharap mudah-mudahan ada datang lagi Helikopter bantuan dari BNPB karena kita kemarin usulan kedua untuk penambahan helikopter, itu kita meminta sebanyak 4 helikopter sebenarnya satu helikopter patroli ditambah dengan 3 Helikopter Water Bombing," tutupnya.

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved