Kotim Habaring Hurung
Masuki Era Kurikulum Merdeka, Bupati Kotim Halikinnor Minta Guru Ubah Pola Pikir dalam Mengajar
Kurikulum Merdeka mulai dilaksanakan di sekolah yang ada di Bumi Habaring Hurung, ini mendapat perhatian Bupati Kotim Halikinnor.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Memasuki era Kurikulum Merdeka yang mulai dilaksanakan di sekolah yang ada di Bumi Habaring Hurung, mendapat perhatian Bupati Kotim Halikinnor.
Bupati Kotim Halikinnor meminta para guru untuk mengubah mindset atau pola pikir dalam mengajar.
Terkait penerapan suskesnya Kurikulum Merdeka tersebut Bupati Kotim Halikinnor mengatakan peran guru sangat dominan dalam melaksanakan program tersebut.
Seperti diketahui, Kotim saat ini sedang menggalakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan untuk menyukseskan program tersebut peran dari guru dinilai sangatlah penting.
“Bagaimana Kotim kedepannya itu tergantung pada guru-guru, mereka yang mendidik dan mengajar. Jadi dengan adanya perubahan paradigma dunia pendidikan, yaitu IKM, maka guru juga harus bisa merubah mind set-nya,” ucap Halikinnor, Selasa (8/08/2023).
Baca juga: Oknum Perwira Polda Kalteng Dijatuhi Vonis 2 Bulan Denda Rp 5 Juta, JPU Kecewa Putusan Majelis Hakim
Baca juga: PN Palangkaraya Jatuhi Vonis 2 Bulan dan Denda Rp 5 Juta, Oknum Polisi Terdakwa Pelecehan Seksual
Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 3,2 SR Jumat 11 Agustus 2023, Guncang Timur Laut Kabupaten Gayolues Aceh
Halikinnor menjelaskan, jika dulu guru hanya datang ke sekolah lalu mendiktekan materi dari buku pelajaran agar disalin oleh murid, sekarang pola seperti itu tidak berlaku lagi.
Kini dunia pendidikan telah berubah dan berkembang, maka tentunya Indonesia, khususnya Kotim, juga harus bangkit mengikuti perkembangan tersebut.
Apalagi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan kurikulum baru yang dinamakan kurikulum merdeka, meliputi tiga materi, yakni mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.
Kurikulum merdeka ini bertujuan agar peserta didik memiliki cuku waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi masing-masing.
Peserta didik akan diberikan kebebasan untuk bisa mengembangkan minat dan talenta yang dimiliki. Tapi tentunya hal tersebut perlu pendampingan dari orang tua dan guru.
“Anak-anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kemampuan dan keinginannya, tapi tentunya harus diawasi betul-betul. Karena saat ini juga sejalan dengan perkembangan teknologi, jangan sampai karena diberikan kebebasan maka anak-anak dibiarkan saja main gadget terus, akhirnya bakat mereka di bidang lain tidak akan muncul,” tuturnya.
Halikinnor menambahkan, perubahan paradigma dunia pendidikan ini juga berhubungan dengan perkembangan zaman, apalagi pemerintah menargetkan Indonesia menjadi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Saat ini Pemerintah Indonesia tengah menggalakkan hilirisasi industri. Jika dulu kebanyakan sumber daya alam (SDA) dikirim dalam bentuk mentah, kedepannya pemerintah ingin mengirim produk jadi, sehingga nilainya lebih tinggi.
Untuk mewujudkan itu tentunya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu dan berkualitas. Dan peningkatan kualitas SDM ini dimulai dari dunia pendidikan.
“Makanya saya titip anak-anak Kotim ini kepada para guru. Karena bagaimana pun melimpahnya SDA kita, kalau tidak didukung dengan SDM yang berkualitas kita tidak akan pernah menjadi negara yang maju. Itu tergantung pada kita semua, mulai dari orang tua, guru, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” pungkasnya. (*)
Bekuk Seruyan Skor Ketat, Kobar United Juara Gubernur Cup Zona Barat 2025 |
![]() |
---|
Habaring Hurung Berubah Jadi Panggung Megah, MTQ dan FSQ ke-56 Kotim Resmi Dibuka |
![]() |
---|
Wakil Bupati Kotim Irawati Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tanah Putih Telawang |
![]() |
---|
Dishub Kotim Rancang PJU Tenaga Surya di Jalan Kapten Mulyono, Butuh 100 Titik Lampu |
![]() |
---|
Bupati Halikinnor Apresiasi Upaya DLH Atasi Masalah Sampah di Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.