Berita Kotim Kalteng

Fenomena Hujan Es di Cempaga dan Seranau Kotim, BMKG : Bukan Kategori Biasa, Tapi Bisa Terjadi

Warga Kecamatan Cempaga dan Seranau, Kotawaringin Timur, dikejutkan dengan fenomena alam langka hujan es. BMKG anggap kejadian ini bisa saja terjadi

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
istimewa dari Hanafi
HUJAN ES - Warga Kecamatan Cempaga dan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dikejutkan dengan fenomena alam langka berupa hujan es yang terjadi pada Jumat (10/10/2025) sore. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Warga Kecamatan Cempaga dan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dikejutkan dengan fenomena alam langka berupa Hujan Es yang terjadi pada Jumat (10/10/2025) sore. 

Peristiwa itu sontak membuat warga heboh karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Video hujan es tersebut viral di sejumlah grup WhatsApp. 

Dalam rekaman yang beredar, terlihat butiran es sebesar kerikil berjatuhan bersamaan dengan hujan deras di area perkebunan PT BSP Terantang Estate yang meliputi wilayah Cempaga dan Seranau.

Salah satu warga, bernama Pandu membenarkan peristiwa tersebut. 

“Benar, sekitar pukul empat sore hujan turun deras disertai es batu. Ukurannya kecil-kecil, seperti kerikil,” ujarnya. 

Ia mengatakan, Hujan Es berlangsung sekitar satu jam dan sempat membuat warga keluar rumah untuk menyaksikan langsung fenomena langka itu.

Banyak warga yang mengabadikan kejadian tersebut melalui video karena dianggap peristiwa unik yang jarang terjadi di wilayah mereka. 

“Warga ramai-ramai merekam, soalnya belum pernah ada hujan seperti ini,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, Mulyono Leo Nardo, mengonfirmasi kejadian itu. 

Menurutnya, hujan es terjadi sekitar pukul 16.20 WIB dengan ukuran butiran es mencapai 2–3 sentimeter.

"Hujan deras disertai es batu terjadi sekitar satu jam di kawasan permukiman PT BSP,” katanya.

Ia menjelaskan, hasil pemantauan citra satelit antara pukul 15.00 hingga 16.00 WIB menunjukkan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus di sekitar wilayah Cempaga

"Kondisi ini juga diperkuat oleh faktor lokal di wilayah tersebut,” ujar Mulyono.

Berdasarkan pantauan radar, fenomena ini bersifat sangat lokal. 

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved