Kotim Habaring Hurung

Meriahkan 10 Muharram Ada Festival Bubur Asyura Sampit, Direncanakan Masuk Pencatatan Record MURI

Memeriahkan 10 Muharram Ada Festival Bubur Asyura Sampit, Direncanakan Masuk Pencatatan Record MURI

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Ibu-ibu dari Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, memasak bubur asyura untuk menyambut 10 Muharram sekaligus mengikuti perlombaan dalam Festival Bubur Asyura yang digelar Pemkab Kotim. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Memeriahkan 10 Muharram Ada Festival Bubur Asyura Sampit, Direncanakan Masuk Pencatatan Record MURI.

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang spesial bagi umat islam, karena bulan ini menjadi bulan pergantian tahun dalam kalender hijriah, sehingga menjadi tradisi sebagian warga setempat membuat Bubur Asyura.

Dalam bulan tersebut Pemkab Kotim menggelar Festival Bubur Asyura Sampit yang digelar di Lokasi Ikan Patung Jelawar pinggir Sungai Mentaya.

Sudah menjadi kebiasaan sebagian umat islam di Kotim biasanya menyambut bulan tersebut dengan berbagai kegiatan, salah satunya tradisi memasak bubur asyura pada hari ke-10 Muharram atau Yaumul Asyura.

Dalam rangka menyambut 10 Muharram 1445 Hijriah ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar festival bubur asyura. Bertempat di Wisata Icon Jelawat, Sabtu (29/07/2023).

Baca juga: Sambut 10 Muharram, Warga Jalan Sapan Palangkaraya Melakukan Tradisi Membuat Bubur Asyura

Baca juga: Atlet Kotim Peraih Medali Porprov Kalteng 2023, Bupati H Halikinnor Pastikan Akan Diberikan Bonus

Baca juga: Insiden Laga Sepak Bola Porprov Kalteng 2023,  Bupati Kotim Halikinnor Minta Pengamanan Ditingkatkan

“Hari ini bersama-sama kita menyaksikan pembuatan bubur asyura yang beberapa tahun terakhir rutin dilaksanakan. Harapan kita, karena ini menjadi tradisi dan budaya kita, khususnya umat islam di Kotim, maka kegiatan ini kedepannya menjadi agenda tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar),” tuturnya.

Halikinnor menyampaikan, pada tahun 2022 lalu festival bubur asyura dilaksanakan oleh masyarakat Kecamatan Baamang.

Namun, tahun ini kegiatan itu dikoordinir langsung oleh Pemkab Kotim melalui Disbudpar, karena acara ini rencananya akan menjadi agenda rutin tahunan.

Bahkan, ia berkeinginan untuk melakukan pencatatan di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan tema acara memasak bubur asyura terbesar atau terbanyak.

Untuk itu, ia menginstruksikan Disbudpar untuk mulai merancang kegiatan tersebut dari sekarang.

Tentunya, rencana pencatatan rekor MURI ini tak hanya dibebankan pada Disdbupar Kotim, tapi juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Bahkan, ia meminta OPD dan Kecamatan di Kotim turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut nantinya.

Rencananya kegiatan itu akan dilaksanakan di lapangan, agar peserta dan masyarakat yang hadir pun bisa lebih banyak.

Sehingga, diharapkan keberkahan dari perayaan Yaumul Asyura ini bisa dirasakan lebih banyak orang.

“Kenapa tidak? Kalau daerah lain belum ada yang membuat seperti itu, maka tahun depan kita. Sekaligus, saya ingin mengundang anak-anak yatim piatu, panti asuhan, dan pondok pesantren untuk duduk bersama merayakan Yaumul Asyura itu,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved