Polemik Car Free Day
VIDEO, Car Free Day Palangkaraya Dipindah? Pengurus Kaji Ulang dengan Pemda dan Pelaku Usaha
Car Free Day Palangkaraya dipindahkan? pengurus pun akan segera berkoordinasi dan kaji ulang bersama Pemda dan pelaku usaha yang ada di Palangkaraya
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Adanya rencana pemindahan atau relokasi Car Free Day Palangkaraya, menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Bahkan kabar kurang baik tersebut cukup meresahkan terutama bagi para pelaku usaha UMKM yang ada di Kota Cantik.
Sebab bagi pelaku usaha UMKM, ataupun sebagian warga Palangkaraya, ajang Car Free Day Palangkaraya menjadikan sumber penghasilan dan membantu perekonomian mereka.
Hal tersebutpun membuat pengurus Car Free Day Palangkaraya angkat bicara mengenai rencana relokasi atau pemindahan.
“Rencana relokasi telah dirapatkan pada 2022, terkait keramaian yang terjadi pada Jalan Yos Soedarso dan diberikan saran tempat lain yakni Kawasan Yos Soedarso Ujung, Kawasan Sanaman Mantikei, dan Stadion Tuah Pahoe,” ungkap Ketua Car Free Day Palangkaraya Chandra Ardinata, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Pengunjung Lokasi Car Free Day Palangkaraya Semakin Banyak, Mirip Seperti Pasar Dadakan
Baca juga: Pengurus Car Free Day Palangkaraya, Ungkap Beberapa Alasan Pemindahan, Ini di Antaranya
Pada Program Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng, Chandra Ardinata menjelaskan, bahwa lokasi Car Free Day Palangkaraya memang harus berada di pusat kota setempat atau berada pada ikon kota.
Yang mana sebelumnya sendiri pertama kali berlangsung di Bundaran Besar, kemudian saat dilakukan renovasi dipindah ke Jalan Yos Soedarso.
Ditambahkan pula saat pandemi Covid-19 hampir 2 tahun melanda, Car Free Day Palangkaraya memang ditutup untuk sementara.
Dan baru dibuka kembali pada Mei 2022 lalu atas persetujuan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
“Berkat dukungan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kembali buka saat pada Mei 2022 lalu,” ungkapnya.
Terkait kepastian ntuk pemindahan Car Free Day Palangkaraya, hingga saat ini mereka belum bisa memastikan untuk tempat yang dianggap strategis.
Walaupun sejumlah tempat kawasan seperti di Jalan Willem AS pun dipilih menjadi alternatif.
Akan tetapi hal tersebutpun masih dalam pertimbangan dan diskusi bersama pemerintah provinsi.
Mengingat kawasan itu area perkantoran, serta harus mengantongi izin dari pemerintah provinsi nantinya.
“Saat ada rencana relokasi ke Jalan Willem AS, sudah kita hitung semua dan data nama para pedagang, ternyata cukup jika dipindah ke kawasan tersebut,” ungkap Ketua Pengurus Car Free Day Palangkaraya
Lebih jauh dari itu, Chandra menjelaskan harus memikirkan pula terkait letak para pedagang, tempat alternatif, tempat wisata, lahan parkir, kenyamanan, dan keamanan.
Baca juga: Penerapan Prokes Covid-19 Saat Car Free Day di Bundara Kota Palangkaraya Diawasi Ketat Satgas
Oleh karena itu, pentingnya diskusi bersama sejumlah pihak terkait rencana relokasi tersebut dapat dieksekusi dengan matang tanpa ada yang dirugikan.
“Kepada teman-teman, terkait permasalahan kita di lapangan, ada saran dan pendapat yang dapat diserap. Tak hanya mengayomi pedagang, namun para pengunjung agar merasa aman dan nyaman,” tegas Chandra Adinata.
Sekretaris HPMI Kalteng ini pun mengatakan, hingga saat ini keanggotaan Car Free Day Palangkaraya sendiri sebanyak 700 anggota yang terdaftar.
Namun pada saat mendata di lapangan, para pedagang yang berjualan hanya sedikitnya 300 hingga 400 pedagang saja.
Selain itu, banyak pula pedagang yang keluar masuk atau berdagang dan tidak berdagang pada saat CFD.
Chandra kemudian melakukan pendataan ulang pasca Pandemi Covid-19 saat CFD dibuka kembali.
“Saat dilakukan pendataan, tercatat sebanyak 674 pedagang yang berjualan pada saat Car Free Day, kemudian 600 pedagang telah terdaftar keanggotaan, sedangkan yang belum mendapatkan kartu ke anggotaan sebanyak 42 pedagang,” paparnya.
Bahkan pasca Lebaran 2023, pihaknya pun melakukan registrasi ulang dan tercatat hanya sedikitnya 300 pedagang yang berjualan.
“Kemudian saat dikalkulasikan persentasenya, terdata sebanyak 34 persen non-kuliner dan 66 persen kuliner yang berdagang saat Car Free Day berlangsung,” katanya.
Baca juga: Sempat Diguyur Hujan Lebat, Lokasi Car Free Day Bundaran Besar Palangkaraya Tetap Dikunjungi
Sementara itu, dari sisi pelaku usaha UMKM yang ada di Car Free Day Palangkaraya memang sebagai pedagang enggan apabila dipindahkan ke Jalan Yos Soedarso Ujung.
“Karena 60 persen pada saat CFD merupakan kuliner dan UMKM, apabila dipindah ke Yos Soedarso Ujung, dikhawatirkan kafe di sana buka juga dan mengurangi pendapatan para pedagang,” tutur Chandra.
Video Lengkap Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng yang membahas Polemik Car Free Day Palangkaraya
(*)
Car Free Day Palangkaraya
Ketua Car Free Day Palangkaraya Chandra Ardinata
Yos Soedarso
pelaku usaha UMKM
Tribunkalteng.com
Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng
Khawatir Car Free Day Palangkaraya Jika Dipindahkan ke Jalan Yos Soedarso Ujung, Ini Sebabnya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Dukung Car Free Day Palangkaraya, Singgung Kualitas Kuliner Penting dari Kuantitas |
![]() |
---|
Pengunjung Lokasi Car Free Day Palangkaraya Semakin Banyak, Mirip Pasar Dadakan |
![]() |
---|
Pengurus Car Free Day Palangkaraya Ungkap Beberapa Alasan Pemindahan, Ini di Antaranya |
![]() |
---|
Pemindahan Lokasi Car Free Day Palangkaraya, Diusulkan ke Jalan Williem AS, Namun Ditolak Sekda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.