Database KPU Kalteng Bocor

Cara Proteksi Database Agar Tak Dibobol Hacker, Begini Tujuh Langkah Perkuat Keamanan

Pengamat information technologi (IT) mengungkapkan, ada cara proteksi database agar tak dibobol Hacker, setidaknya ada tujuh kangkah perkuat Keamanan.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
ILUSTRASI
ILUSTRASI. Pengamat information technologi (IT) di Palangkaraya mengungkapkan, ada cara proteksi database agar tak dibobol Hacker, setidaknya ada tujuh kangkah perkuat Keamanan. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pengamat information technologi (IT) mengungkapkan, ada cara proteksi database agar tak dibobol Hacker, setidaknya ada tujuh kangkah perkuat Keamanan.

Keamanan sebuah data di era kecanggihan teknologi yang terus berkembang sangatlah diperlukan, nah begini lah cara untuk memperkuat keamanannya. 

Menurut pengamat IT di Palangkaraya, Helmi Sanubari adalah lulusan S1 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang melanjutkan studi non formal Securiti Cyber.

Kepada Tribunkalteng.com, dia mengungkapkan, sedikitnya Ada 7 langkah yang harus diperhatikan, karena setiap website berpotensi dibobol hacker. 

1. Selalu update software dan sistem keamanan: Pastikan Anda selalu memperbarui semua software dan sistem keamanan yang terinstall pada website Anda dengan versi terbaru. Hal ini penting karena versi lama biasanya memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker.

Baca juga: Pengamat IT di Palangkaraya Beberkan Penyebab Hingga Database Bisa Dibobol Hecker

Baca juga: BREAKING NEWS, 5.000 Lebih Database KPU Kalteng Diduga Bocor Diperjualbelikan, Berisi NIK dan TPS

Baca juga: Empat Hari Sesat di Hutan Banyuwangi, Pria Lansia Usia 72 Tahun Selamat Meski Tanpa Makanan

2. Gunakan sertifikat SSL: Sertifikat SSL akan menambahkan lapisan keamanan untuk website Anda dengan mengenkripsi data yang terkirim antara browser dan server. Hal ini akan mengurangi risiko informasi yang dikirim menjadi terbaca oleh pihak yang tidak berwenang.

3. Buat password yang kuat: Pastikan Anda menggunakan password yang kuat untuk akun login pada website Anda. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus untuk membuat password yang sulit ditebak oleh hacker.

4. Gunakan firewall dan antivirus: Instal firewall dan antivirus pada server atau hosting Anda untuk menghindari serangan malware atau serangan jaringan yang mengancam keamanan website.

5. Lakukan backup data secara teratur: Lakukan backup data secara teratur agar Anda dapat memulihkan data jika terjadi serangan atau kerusakan pada website Anda.

6. Gunakan hosting yang andal: Pilihlah penyedia layanan hosting yang memiliki reputasi baik dan memiliki sistem keamanan yang baik pula. Pastikan bahwa mereka menggunakan sistem keamanan yang memadai untuk melindungi server dan website Anda.

7. Tambahkan lapisan keamanan tambahan: Ada banyak lapisan keamanan tambahan yang dapat ditambahkan untuk melindungi website Anda seperti captcha, verifikasi email, dua faktor otentikasi, dan lain sebagainya.

"Setiap website memiliki celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk meretas dan mengambil alih website tersebut," jelas Helmi Sanubari

Hal ini dapat terjadi karena website biasanya memiliki berbagai macam komponen seperti server, database, aplikasi, dan plug-in yang semuanya harus dijaga keamanannya agar tidak mudah disusupi oleh hacker.

Beberapa faktor yang membuat website lebih rentan terhadap serangan hacker, antara lain:

1. Kelemahan Keamanan: Website yang memiliki kelemahan keamanan pada aplikasi, server, atau infrastruktur jaringan biasanya lebih rentan terhadap serangan hacker. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved