Ruang Tamu Tribun Kalteng

NEWS VIDEO, Ketua KPU Palangkaraya Pernah Tolak Tawaran Uang Satu Tas Untuk Loloskan Calon

Ketua KPU Palangkaraya Ngismatul Choiriyah,pernah menolak saat ditawari uang satu tas agar meloloskan calon.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Ketua KPU Palangkaraya Ngismatul Choiriyah, saat berbincang dalam Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng, mengaku, saat menjalankan tugas  pernah menolak saat ditawari uang satu tas agar meloloskan calon.

Bekerja sebagai Komisioner KPU memang harus tahan menghadapi godaan maupun bujuk rayu oknum calon yang ingin lolos melalui jalan pintas dalam pemilu.

Makanya hingga saat ini, tak banyak sosok perempuan yang mau bergelut sebagai penyelenggara pemilihan umum di Indonesia atau perpolitikan dinegeri ini, karena bila salah melangkah bisa masuk penjara.

Acap kali perempuan dipandang tugasnya di dapur, kasur dan sumur oleh sebagian masyarakat, namun tidak bagi Ngismatul Choiriyah yang kini menjabat Ketua KPU Palangkaraya.

Baca juga: 5 Petahana Ramaikan Kontestasi, 50 Orang Berebut Kursi Komisioner KPU Kalteng, Ada Ketua KPU Kota

Baca juga: Hasil Verifikasi Administrasi KPU Kalteng, 2 Bacalon DPD RI Tak Memenuhi Syarat

Baca juga: Napi Lapas Palangkaraya Kabur, Kemenkum HAM Kalteng Lakukan Evaluasi dan Assesment Personel

Akademisi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Ngismatul Choiriyah telah dua periode menjabat di Komisioner KPU Palangkaraya, mengemban tugas kepemiluan berasas langsung umum bersama, rahasia, jujur dan adil.

Tak jarang dalam tugasnya godaan yang menggiurkan datang, untuk menyogok memuluskan atau meloloskan kepentingan partai atau perorangan yang berkompetisi di pesta demokrasi.

Dia menceritakan pengalamannya, tak memungkiri selalu ada pihak yang mencoba meminta tolong agar kepentingan bersangkutan dimuluskan jalannya.

"Saya ini selaku Ketua, benar Ketua, tapi tidak bisa mengubah angka-angka. Kalaupun saya bisa, saya tidak melaksanakannya," ujarnya di program Ruang Tamu Tribunkalteng.com, Kamis (93/2023).

Dia menerangkan kenapa hal itu dilakukan, menurutnya jika dia menerima tawaran membantu meloloskan, yang berkepentingan masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat sedangan dia masuk dalam penjara.

Bahkan dia menambahkan, misalnya ada orang yang membawa uang satu tas, ditolaknya dengan tegas, demi menjaga nama baik lembaga yang dipimpinnya dan pribadi.

"Dia bawa misalnya satu tas. Ini yang pertama (dikasih), kalau sudah lolos tambah lagi. Saya ini menjaga nama baik sejak kecil, jangan sampai terhapus gara-gara ini," tegasnya.

Sikap tersebut menurutnya, dengan kepercayaan publik saat ini diberikan sudah cukup baginya.

"Pertama, uang dan jabatan yang dikasihkan KPU ke saya sudah cukup bagi saya. Di sisi lain diberikan uang belanja oleh suami," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved