Jenazah Korban Penusukan di Palangkaraya, Diantarkan Ambulance Tim ERP ke Nagara HSS Kalsel

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Jenazah Mansyah satu korban penusukan di Palangkaraya kalimantan Tengah, diantarkan ambulance Tim ERP ke Nagara HSS Kalsel untuk dimakamkan.

Karena keluarga ingin agar Mansyah di makamkan di tempat kelahirannya di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau HSS Kalsel.

Nyawa Mansyah tak bisa diselamatkan lagi meski telah dirawat di RS Bhayangkara Palangkaraya, lantaran saat masuk RS kondisinya lemah.

Korban penusukan di Jalan Seth Aji Palangkaraya ini terdapat lima luka tusuk di badan dan alami pendarahan hebat sehingga membuatnya meninggal dunia.

Baca juga: Kondisi Mansyah Alami Pendarahan Hebat, Terdapat 5 Luka Tusuk di Tubuhnya Hingga Meninggal Dunia

Baca juga: Satu Korban Penusukan Jalan Seth Aji Palangkaraya Tewas, Saat Istrinya Membuat Laporan Polisi

Baca juga: Satu Korban Penusukan Jalan Seth Aji Palangkaraya Tewas, Tersangka Penusuk Korban Diburu Petugas

Tim Emergency Response Palangkaraya antarkan jenazah Mansyah (30) ke Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Kamis (12/1/2023) pagi.

Korban sempat mendapatkan perawatan oleh petugas medis RS Bhayangkara, Kota Palangkaraya.

Setelah beberapa jam mendapatkan perawatan, korban mengalami henti jantung dan dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan akan disemayamkan di Kalimantan Selatan.

Ketua Emergency Response Palangkaraya, Jean Steve membenarkan pengantaran jenazah menggunakan unit ambulan.

“Betul, dua anggota kita Alvin dan Abadi berangkat bersama keluarga korban mengantarkan jenazah ke Nagara, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan,” terangnya pada Tribunkalteng.com.

Ketua ERP mengatakan jenazah diberangkatkan sekira pukul 08.00 WIB dan tiba sekira pukul 12.00 WITA di Hulu Sungai Selatan.

“Jenazah telah disalatkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum tempat korban lahir,” ujar Jean.

“Saat ini dua personel kami sedang dalam perjalanan kembali menuju Kota Palangkaraya,” tambah Jean Steve.

Diduga pembacokan tersebut bermula saat orban dan tersangka sempat terlibat cekcok.

Kemudian tersangka yang tak dapat mengendalikan emosinya, mengambil senjata tajam (Sajam) dan langsung menikam korban.