Berita Kotim
Jalin Keharmonisan, PBS Sawit Kotim Gelar Gathering Undang Pengepul dan Petani Mandiri
Jaga keharmonisan dan kesinambungan juga kerjasama antara pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dan Petani Sawit Mandiri.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT- Jaga keharmonisan dan kesinambungan kerjasama antara pihak perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit dan Petani Sawit Mandiri juga pengepul kumpul bersama.
PT Hamparan Subur Makmur (HSM) dan Agro Grup menggelar gathering dengan mengumpulkan petani sawit mandiri dan para pengepul sawit.
Tentunya, mereka adalah para pengepul sawit yang ada di Kotim yang selama ini bekerjasama dengan Perusahaan sawit tersebut yang juga diundang.
Kegiatan digelar di Resto Jelawat Sampit, tersebut berjalan dengan baik dan lancer sehingga diharapkan ada kebersamaan diantara para pihak.
Baca juga: 2 Penginapan di Pontianak Jadi Sasaran Operasi Yustisi, 22 Muda Mudi Terjaring Penertiban
Baca juga: Terungkap Penyebab Kecelakaan Tunggal Bus Angkut Buruh Sawit Jatuh ke Jurang di Kapuas Hulu Kalbar
Baca juga: Simpan 8 Paket Berisi 2,8 Gram Sabu di Kebun Sawit, Dua Pengedar Narkotika Tanahbumbu Ditangkap
Pihak perusahaan yang hadir diantaranya, perwakilan Manajemen PT HSM Muhammad Gumarang, Asiong dan Sulaiman serta perwakilan management Agro grup (Goodhope) Aswan Tarigan, dan Paul.
Perwakilan Manajemen PT HSM Muhammad Gumarang, Minggu (30/10/2022) mengungkapkan, acara tersebut bertujuan menjalin silaturahmi bersama antara para Pengepul dan Petani Sawit Mandiri.
Mantan Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Seluruh Indonesia (GPPI) Kotim ini mengatakan, acara silaturahmi dilaksanakan untuk mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara petani, pengepul, kontraktor supplier dan pihak perkebunan kelapa sawit (PKS/PBS).
"Diharapkan akan terbangun kesinambungan usaha dan terjadinya mata rantai ekonomi yang kuat,” ujarnya.
Bukan hanya itu saja, sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing untuk memberikan nilai manfaat dalam pembangunan, melalui peran masyarakat dan perusahaan.
Mantan Ketua Apindo Kotim ini mengatakan, PT HSM memandang dalam membangun usaha atau bisnis harus memiliki tiga hal yang prinsip.
Diantaranya, melaksanakan simbiosis mutualisme yang berbasis pada profit oriented, didasari sinergisitas dan nilai-nilai kepercayaan (trust),” ujar Mantan Ketua GPPI Kotim ini.
Ketua Dewan Pembina Organda Kotim ini mengatakan, dalam membangun usaha juga wajib untuk membangun aspek sosialnya.
Tentunya hal itu juga dibutuhkan, untuk membangun sikap harmonis yaitu berupaya menciptakan pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas kemanusiaan terutama dalam konteks dunia usaha.
Diharapkan, terciptanya keseimbangan dan berkesinambungan atau berkelanjutan (sustainable), Juga dalam rangka melaksanakan kewajiban sebagai warga negara dalam konteks sebagai masyarakat dan pelaku dunia usaha untuk memberikan kontribusi nyata.
Saat ditanyakan terkait, harga tandan buah segar (TBS) yang sempat mencapai Berjaya pada harga Rp 4.000 perkilogramnya.
Kemudian anjlok dibawah angka Rp 1.000, sehingga pemerintah melalui Presiden Jokowi mengambil kebijakan membuka eksport kembali yang sempat ditutup.
Gumarang menjelaskan, harga TBS saat ini sudah mulai normal dengan trend diatas Rp 2.000 perkilogramnya.
“Tentunya kita berharap harga buah ini terus dapat stabil mengimbangi perkembangan harga CPO dan turunan lainnya, termasuk minyak goreng,” terangnya.
Baca juga: NEWS VIDEO, Jalan Lingkar Selatan Sampit Fungsional, Truk Tak Boleh Masuk Jalan Dalam Kota
Baca juga: Dana Konsorsium PBS Kelapa Sawit Untuk Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Sampit Jadi Sorotan
Baca juga: Lakalantas Truk CPO Vs Mobil Minibus di Palangkaraya, 1 Luka Ringan 2 Dilarikan ke Puskesmas
Gumarang yang juga masuk dalam organisasi menanggapi peredaran narkotika di Kotim yang saat ini juga menyebar hingga ke perkebunan kelapa sawit sehingga dia meminta menjauhinya.
Dia berpesan para sopir angkutan TBS di Kotim, jangan sekali-kali memakai barang haram tersebut karena berisiko tinggi terhadap kesehatan, keselamatan dan resiko ancaman pidana.
“ Hal ini untuk menjaga proses kelancaran dalam arus distribusi barang", katanya.
Perwakilan Manajemen Agro Grup (Good Hope) Aswan Tarigan memberikan penyuluhan standard mutu tandan buah segar (TBS) tentang buah luar dari petani mandiri dan pengepul yang memenuhi syarat masuk ke pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Agro Bukit dan PT Agro Indomas (Agro Grup).

"Diantaranya kami tidak menerima buah mentah dan buah restan", ucap Aswan.
Dia memohon maaf karena saat ini memasuki musim hujan jadi jalan masuk ke PKS agak kurang bagus.
“Untuk sementara ini, saya imbau agar berhati-hati, kami dari pihak Agro Grup berupaya untuk melakukan pemeliharan kondisi jalan tersebut", pungkasnya. (*)