Berita Kotim

Veteran Kotim Hadiri HUT ke 77 RI, Bersyukur Masih Diperhatikan Bupati Bantuan Tetap Mengalir

Veteran Kotim Hadiri HUT ke 77 RI, para veteran tersebut bersyukur Pemkab setempat masih memperhatikannya,sehigga tiap tahun ada bantuan.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Veteran Kotim Hadiri HUT ke 77 RI, Tiga veteran bela negara yang hadir pada upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Constanti Nofel (kiri) didampingi istri, Tumini, Ajang Bakri (tengah), dan Syahran (kanan) didampingi, istri Hj. Tati Suwarti. 

Sementara, rajah dalam tradisi beberapa suku dayak memiliki makna yang lebih religius, tak sekedar tato biasa. Dalam hal ini rajah yang diberikan oleh Ajang bertujuan untuk perlindungan diri.

Baca juga: NEWS VIDEO, Bupati H Halikinnor Kukuhkan Anggota Paskibraka Kotim 2022, Ajak Pemuda Jauhi Narkoba

Baca juga: Perbaikan Jalan Lingkar Selatan Sampit Terhambat, Puluhan PBS Kebun Sawit Kotim Belum Setor

“Saya dulu merajah orang yang mau berangkat perang. Kalau mereka selamat dari peperangan akan datang kembali ke rumah saya untuk dirajah lagi, tidak langsung ikut perang,” kenangnya.

Walau usianya paling tua diantara kedua temannya, yakni 91 tahun, namun Ajang tampak paling bugar dan bersemangat.
Dengan lantang ia menyampaikan pesan bagi generasi muda Kotim, “Berjuang terus pantang mundur, Waja Sampai Kaputing. Lebih baik bakalang mayat daripada dijajah kembali. Satu kali merdeka, tetap merdeka!” seru kakek kelahiran 1931 ini.

bupati kotim asaaat mengunjungi veteram
Veteran Kotim Hadiri HUT ke 77 RI, Bupati Kotim, H Halikinnor SH MM, menyalami para veteran bela negara yang turut hadir dalam upacara peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Kantor Bupati, Rabu (17/8/2022).

Sebagian pesan yang ia sampaikan menggunakan bahasa daerah tersebut memiliki makna sebagai berikut;

Waja Sampai Kaputing, bermakna tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir.

Lebih baik bakalang mayat daripada dijajah kembali, berarti lebih baik mati daripada dijajah kembali. (*)


Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved