Berita Kotim
Karyawan Kebun Sawit Kotim Was-Was Serangan Buaya, Muncul di Sungai Biding Mentaya Hilir Utara
Warga Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diresahkan dengan kemunculan buaya di Sungai Biding, anak Sungai Sampit.
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Warga Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diresahkan dengan kemunculan buaya di Sungai Biding, anak Sungai Sampit.
Lokasinya berbatasan dengan area Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, PT Menteng Jaya Sawit Perdana (MJSP).
Kemunculan buaya tersebut membuat was-was karyawan yang ada di perkebunan kelapa sawit di kawasan tersebut, karena pernah kejadian karyawan di serang saat beaktifitas di Sungai tersebut.
Menyikapi hal ini Humas PT MJSP, Mardiana, segera menghubungi pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit agar dapat segera ditindaklanjuti.
“Kemunculan buayanya rabu sore, karyawan dan warga sekitar sini jadi takut untuk beraktivitas di sungai,” kata Mardiana, ketika dikonfirmasi, Jumat (5/8/2022).
Menerima laporan tersebut, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, didampingi seorang anggota Manggala Agni, Heri, menuju ke lokasi yang dimaksud guna mengobservasi, Kamis (4/8/2022) kemarin.
Baca juga: Serangan Buaya Sering Terjadi Warga Bantaran Sungai Mentaya Ini Masih Bermain di Sungai
Baca juga: Polairud Polda Kalteng Patroli Bantaran Sungai Mentaya Ingatkan Warga Waspada Serangan Buaya
Baca juga: Banjir di Kalteng, Warga Bantaran Sungai Mentaya Kotim Waswas Serangan Buaya
Pasalnya, kemunculan buaya di lokasi tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Bahkan, pada 31 Maret 2022 lalu, dilaporkan pernah terjadi serangan buaya terhadap salah seorang karyawan perusahaan setempat. Diduga kuat buaya yang menyerang tersebut berjenis buaya muara dengan ukuran sekitar 1 meter.
“Korban atas nama Amang Banjar pernah diserang di perbatasan HGU ini saat sedang MCK, yang bersangkutan mengalami luka ringan dibagian kaki kiri,” ujarnya.
Adapun, dari hasil observasi pihaknya diketahui Sungai Biding memang masih dimanfaatkan oleh warga dan karyawan perusahan untuk kegiatan MCK.
Pada pertengahan Februari 2022 lalu, pihak BKSDA Pos Jaga Sampit telah memasang sedikitnya 5 papan peringatan atau plang di sekitar Sungai Bidang yang berbatasan dengan area HGU PT MJSP. Tujuannya agar warga yang beraktivitas di sungai maupun sekitarnya bisa lebih berhati-hati.
Namun, tentu saja hal tersebut tidak serta merta membuat buaya tidak lagi muncul di wilayah tersebut. Seperti yang dilaporkan oleh petugas keamanan atau security perusahaan, bahwa sempat terlihat lebih dari satu ekor buaya di lokasi tersebut. Dengan ukuran yang bervariasi, dari setengah meter sampai 3 meter.
Baca juga: BKSDA Kalteng Pasang 27 Plang Bahaya Serangan Buaya di 7 Kecamatan Bantaran Sungai Mentaya Kotim
Baca juga: Cegah Korban Serangan Buaya Bertambah, Warga Bantaran Sungai Mentaya Kotim Diberikan Penyuluhan
Baca juga: Buaya Sungai Mentaya Kotim Mengganas, Warga Diserang Hingga Lengan Putus
“Sementara ketika tiba di lokasi kami belum berhasil menemukan keberadaan buaya yang dimaksud warga. Tapi kami tetap berupaya melakukan penangkapan dengan memasang pancing buaya di lokasi tersebut,” lanjutnya.
Disaksikan security perusahaan dan warga, tim BKSDA bersama Manggala Agni memasang 1 set jerat atau alat pancing buaya dengan umpan seekor ayam mentah di Sungai Biding, sesuai lokasi yang dilaporkan.

Muriansyah pun memberikan arahan kepada security perusahaan dan warga agar membantu mengawasi alat jerat tersebut dan segera melapor apabila ada perkembangan dari upaya penangkapan predator air tersebut.
Seperti yang diketahui, buaya merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi Undang-Undang, untuk itu warga diminta untuk tidak mengambil tindakan pribadi terhadap satwa tersebut, sebelum petugas BKSDA tiba di lokasi.(Tribunkalteng.com / Devita Maulina)